BI Siap Intervensi Pasar Valas akibat Rupiah Melemah

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id - Bank Indonesia (BI) akan menjaga stabilisasi rupiah dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas). Hal itu merespons pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai lebih kurang Rp13.500 per dolar Amerika Serikat.

"Kami terus akan lakukan stabilisasi, karena kami melihat cadangan devisa kita menurun di pasar valas, karena ketidakpastian global ini akan terus berlanjut," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di kompleks BI di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2015.

Perry menyebut bahwa selama ini akibat isu Fed Fund rate (suku bunga The Fed) akan naik, kondisi krisis yang terjadi di Yunani dan perlambatan ekonomi di Tiongkok akan berdampak pada harga saham di Indonesia.

Dia menegaskan bahwa BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Sementara untuk fixed income (pendapatan tetap), khususnya SBN (Surat Berharga Negara), selama tahun ini portofolio inflows yang masuk ke SBN masih cukup besar.

Rupiah Tidak Boleh Terlalu Kuat, Ini Alasannya
“Dan itu juga yang menjadi bagian untuk melihat bagaimana keyakinan dari investor asing terhadap Indonesia," ujar Perry.

Efek Sri Mulyani, Rupiah Masih Melanjutkan Penguatan
Perry kembali menegaskan bahwa BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar dan tidak segan melakukan intervensi di pasar valas sesuai kondisi fundamental maupun teknikal yang berkembang dari waktu ke waktu. (ase)
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016