Enggan Kembali Gunakan Meteran Listrik, Ini Alasan PLN

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapat masukan untuk kembali menggunakan meteran listrik sebagai alat pencatat penggunaan listrik. Namun, perusahaan pelat merah ini masih mempertimbangkan saran tersebut.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

"Dipikirkan untuk kembali ke meteran," kata Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, di DPR, Jakarta, Selasa, 8 September 2015.

Sofyan mengatakan bahwa perseroan punya risiko merekrut tenaga kerja baru untuk mencatat penggunaan listrik di setiap rumah tangga, apabila akan menggunakan kembali sistem meteran listrik. Belum lagi ditambah faktor oknum pencatat yang tidak menjalankan tugasnya dengan benar.

Krisis Listrik, Pemerintah Sumut Gandeng Tiongkok

"Itu pun banyak oknum pencatat yang tidak mencatat dengan baik. Pada suatu saat, (pencatat) tidak datang ke rumah orang. Tiba-tiba pelanggan disuruh bayar denda luar biasa oleh PLN. Padahal, itu kesalahan oknum. Nah, hal-hal inilah yang biasanya terjadi," kata dia.

Meskipun demikian, Sofyan mengatakan bahwa tidak berarti sistem token dan prabayar merupakan sistem yang sempurna. "Token dan prabayar juga ada kelemahan. Mari kita perbaiki kelemahannya," ujarnya.

Klaim Surplus, Listrik di Sulawesi Justru Padam 8 Jam
Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016