Sumber :
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id
- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berharap Indonesia mampu mengikuti langkah Jepang yang memiliki basis investor domestik dengan skala besar untuk instrumen surat utang negara. Selain dapat membantu pembiayaan pemerintah, hal ini turut membantu meminimalisir risiko utang dalam negeri.
Bambang menuturkan, karateristik utang Indonesia dengan Negeri Sakura tersebut sangat berbeda. Kepemilikan asing terhadap surat utang Indonesia saat ini mencapai 38 persen, sedangkan untuk domestik sebesar 62 persen.
Baca Juga :
Kembalinya Sri Mulyani ke Kursi Menteri Keuangan
Dengan melihat kondisi tersebut, Bambang meminta kepada investor domestik untuk tetap berkontribusi dalam meminimalisir risiko utang negara. Sebab, meskipun dalam rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 25 persen, hal ini belum menunjukan tingkat keamanan yang tinggi.
"Jadi, tidak ada lagi isu pengembalian modal secara tiba-tiba. Karena, mereka (investor domestik) penentu investasi. Kita juga ingin pembiayaan seperti Jepang," kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
"Jadi, tidak ada lagi isu pengembalian modal secara tiba-tiba. Karena, mereka (investor domestik) penentu investasi. Kita juga ingin pembiayaan seperti Jepang," kata dia. (ren)