Dukung Pariwisata, BTN Biayai Pembangunan 100 Ribu Homestay

Homestay di Yogyakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita

VIVA.co.id – Perbankan plat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan memberikan dukungan pembiayaan pembangunan 100.000 homestay di destinasi pariwisata terpilih Indonesia. Bahkan, BTN juga akan mendukung pembiayaan bagi pembangunan 50.000 sarana toilet publik.

Ekspansi Bisnis di Parepare, BTN Targetkan Salurkan KPR Baru Rp48 M

Direktur Utama Bank BTN, Maryono menyebut, ini merupakan dukungan pihaknya pada pengembangan pariwisata Indonesia. Selain itu langkah ini sekaligus merupakan upaya korporasi dalam rangka pemenuhan program sejuta rumah tahun 2016.

“Seperti halnya yang dilakukan oleh Menteri Pariwisata dalam mengembangkan  pariwisata Indonesia, kami juga ingin berpartisipasi. Untuk itu karena tujuannya untuk Indonesia lebih baik. Membangun pariwisata melalui rumah sesuai dengan kompetensi Bank BTN,” kata dia di Jakarta, Kamis, 28 April 2016.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Maryono menyampaikan terima kasih karena BTN diberi kesempatan turut berperan dalam pengembangan industri pariwisata Indonesia. Menurutnya, 10 destinasi obyek wisata yang menjadi perhatian Presiden RI untuk dikembangkan menjadi tugas bersama.

"BUMN memang harus berperan aktif di situ dan kami ikut memberikan dukungan 100.000 homestay dan 50.000 toilet publik di 10 destinasi antara lain Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotai, Tanjung Kalayang, Danau Toba, Wakatobi, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Pantai Tanjung Lesung dan Kepulauan Seribu," tuturnya.

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

Maryono manyatakan ini adalah langkah tepat bagaimana pihaknya ikut berpartisipasi aktif menjadikan Indonesia lebih baik melalui pariwisata sebagai kebanggan bangsa. "Ini juga merupakan lanjutan kerja sama dengan Kementrian Pariwisata yang sudah kami lakukan sebelumnya. BTN menjadi mitra Kementerian Pariwisata dalam pelayanan fasilitas kredit bagi para pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata," ucapnya.

Maryono menegaskan, pariwisata menjadi sumber masuk wisatawan ke Indonesia. Ini juga akan menjadi sumber devisa yang sangat tinggi untuk negara. Sebab, banyak hal yang dapat dikembangkan maka pihaknya ikut berperan di dalam pengembangan sektor pariwisata tersebut.
 
Di samping itu, Maryono menambahkan, permintaan masyarakat akan rumah terus meningkat walaupun sejumlah analis memprediksi pembiayaan pada sektor perumahan turun karena permintaan turun.

Untuk pembiayaan perumahan kelas menengah bawah yang menjadi core business Bank BTN, berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2016 mencatatkan adanya peningkatan. Kredit dan pembiayaan yang disalurkan Bank BTN naik 18,9 persen.

"Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri yang hanya tumbuh sekitar 8,1 persen. Ini menandakan permintaan rumah masih cukup tinggi khususnya untuk pasar perumahan yang kami garap selama ini," ujarnya.

Sementara, pertumbuhan kredit perseroan yang cukup tinggi akhirnya mengerek aset Bank BTN naik tinggi 19,5 persen. Hal ini di atas rata-rata industri yang rata-rata hanya tumbuh 7,6 persen. Aset Bank BTN saat ini sebesar Rp178 triliun berada pada posisi 6 bank terbesar di Indonesia menggeser posisi Bank Permata yang sekarang turun di posisi 7.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya