Fortani Pertanyakan Dana Bansos Pemerintah untuk Petani

Diksusi sengkarut tata kelola pangan di Jakarta
Sumber :
  • Raudhatul Zannah/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ketua Forum Tani Indonesia (Fortani), Wayan Supadno mempertanyakan penggunaan dana triliunan rupiah dari anggaran bantuan sosial (bansos) pemerintah.

Selama enam tahun dia terjun di bidang tani, Wayan mengaku tak pernah menerima dana bansos dari pemerintah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Padahal, dana itu mestinya digunakan sebagai dukungan pada petani.

"Secuil bantuan belum pernah saya dapat, bentuk barangnya pun saya belum pernah dapat. Kemana?" ujar Wayan dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 6 Juni 2016.

Menurutnya, bansos APBN itu hanya didapatkan kelompok tertentu yang dia nilai sudah dipilih sebelumnya. "Hanya kelompok-kelompok itu saja yang selalu dapat," ujarnya menambahkan.

Ia menuding, ada manipulasi dalam penyaluran dana bansos tersebut. "Saya merasakan sendiri di lapangan akan hal ini. Di sini saya melihat ada ketidakjujuran, bahkan manipulasi data."

Wayanberharap, pemerintah bisa lebih bijak menyalurkan dana bansos tersebut agar tepat sasaran, sehingga nyata bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itu saya dengan kerendahan hati, menyarankan kepada pemerintah agar bijak dan cerdaslah untuk memikirkan masa depan pertanian. Khususnya petani-petani kecil yang sebenarnya memiliki peluang besar," ujar Wayan Supadno.

Kata Wayan anggaran triliunan rupiah dari APBN itu seharusnya tidak hanya disalurkan untuk bansos saja, melainkan juga beberapa kepentingan tani lainnya seperti infrastruktur pertanian, limbah, pendidikan petani, dan bank pertanian.

Gara-gara Panenan, Petani Ini Jadi Tersangka

"Jadi pemerintah jangan asik dengan bansos saja. Jangankan Rp1 triliun, Rp100 triliun kalau untuk bansos juga bakalan habis."

(mus) 

Harry Maguire Setuju Liga Inggris Hapuskan VAR
Menteri PMK Puan Maharani Saat Rapat Kordinasi Penanganan Asap

Puan: Uji Coba Bansos Nontunai Digelar di 44 Kota

Uji coba dijadwalkan mulai Januari 2017.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2016