BPJS Menunggak Rp106 Miliar untuk Dua Rumah Sakit di Jatim

Kantor Pusat BPJS Kesehatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menunggak sebesar Rp106 miliar untuk dua rumah sakit di Jawa Timur. Di antaranya Rumah Sakit Umum Saiful Anwar Malang dan Rumah Sakit Umum Dr Soedono Madiun.

Kondisi Terbaru Anak Zaskia Adya Mecca, Masuk ICU Lagi Gegara Pneumonia

Ketua Komisi E DPRD Jatim, Agung Mulyono, menyebut tunggakan itu menunjukkan bahwa kehadiran BPJS seolah masih menjadi beban bagi instansi atau pihak lain. Padahal, untuk mencapai pelayanan maksimal, sebuah instansi publik harus memenuhi sejumlah unsur. 

“Di antaranya happy BPJS, happy provider, happy dokter, happy pasien, dan happy Dinas Kesehatan,” kata Agung di kantor DPRD Jatim pada Jumat, 11 November 2016. 

BPJS Kesehatan Raih Penghargaan untuk Inovasi Digital di TOP Digital Corporate Brand Award

Agung menyimpulkan, dalam hal ini hanya BPJS yang diuntungkan atau merasa senang. Soalnya instansi atau pihak lain merasa terbebani dengan keberadaan BPJS.

“Itu belum lagi pasiennya yang kita sudah terima banyak laporannya, belum lagi dokternya, lalu Dinkes (Dinas Kesehatan), serta provider dalam hal ini adalah pihak rumah sakit,” ujar Agung. 

Anak Masuk ICU Lagi Kena Pneumonia, Zaskia Adya Mecca Sampai Menggigil Gemeteran

Dia meminta BPJS Kesehatan segera menyelesaikan masalah itu agar tidak semakin banyak pihak yang dirugikan. Permasalahan akan semakin besar kalau tidak segera dibereskan, di antaranya, pasien tidak ditangani dengan baik tapi tunggakan semakin banyak.

Kepala BPJS Regional VII Jatim, Handaryo, mengaku akan menjelaskan masalah itu kepada DPRD Jatim. Termasuk tentang tunggakan klaimnya untuk dua rumah sakit itu.

“Kalau yang ke RSU Dr Soedono Madiun tagihan sudah kita bayar lebih dari 70 persen. Tapi kita tetap membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk DPRD Jatim selaku stakeholder agar masyarakat yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional semakin bertambah,” ujar Handaryo.

Seorang pengedara motor menutupi kepalanya dengan kain karena cuaca yang panas melanda India.

Korban Berjatuhan Akibat Cuaca Panas Ekstrem di India, 15 Orang Tewas

Setidaknya 15 orang tewas karena cuaca panas ekstrem di negara bagian Bihar dan Odisha di India timur, pada 30 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2024