-
VIVA – Dalam menjalani aktivitas kehidupan bersosial sehari-hari, tentunya banyak manusia menjadikan canda maupun gurauan sebagai relaksasi untuk menghibur diri. Islam memang tidak melarangnya, namun syariat mengajarkan adab dan etikanya sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ustaz Farid Nu'man Hasan menceritakan bagaimana Nabi Muhammad SAW bersenda gurau. Dan berikut adab-adab yang perlu diketahui umat Islam. Rasulullah juga bergurau, tersenyum, tertawa, dan mencandai para sahabatnya, sampai-sampai mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, engkau mencandai kami? Beliau menjawab: 'Tidaklah aku berkata kecuali yang benar." (HR Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Dalam riwayat lain, "Aku juga bergurau tapi tidaklah aku berkata kecuali benar adanya." (Alauddin Al-Hindi, Kanzul 'Ummal) Imam Abu Daud dan Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi pernah adu cepat lari sebanyak dua kali bersama istrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha, yang pertama ‘Aisyah pemenang dan yang kedua 'Aisyah kalah."
Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bercanda dengan sahabatnya bernama Zahir, beliau mengagetkannya dengan cara memeluknya dari belakang dan menutup mata Zahir ketika berjualan di pasar, dan seterusnya. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Sungguh, ada seorang lelaki meminta kepada Nabi SAW sebuah kendaraan untuk dinaiki.
Nabi mengatakan, 'Aku akan memberimu kendaraan berupa anak unta.' Orang itu (heran) lalu berkata, 'Apa yang bisa saya perbuat dengan anak unta itu?' Nabi bersabda: "Bukankah unta betina itu tidak melahirkan selain unta (juga)?". (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)