- VIVA / Yudha Pratama
VIVA – Cabang olahraga sepakbola putra di Asian Games 2018 hingga kini masih belum jelas mengenai nasib pembagian grup. Hal ini bermula dari protes Uni Emirat Arab (UEA) dan Palestina yang merasa tidak disertakan dalam pengundian resmi beberapa waktu lalu.
Pihak panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) menganggap bahwa UEA dan Palestina yang melanggar batas waktu pendaftaran. Sementara, UEA dan Palestina bersikeras tak melakukan pelanggaran tersebut.
Atas ketidakpuasan itu, UEA dan Palestina mengirimkan surat protes kepada Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan Komite Olimpiade Asia (OCA). Surat protes mereka pun ditanggapi AFC dan OCA, lalu, kedua organisasi tersebut berniat menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan undian ulang.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi mengenai undian tersebut. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, mengaku masih menunggu keputusan yang benar-benar resmi.
"Sebagaimana diketahui ada keputusan dari OCA yang memutuskan untuk memasukkan UEA dan Palestina, PSSI masih menunggu karena ada mekanisme atau drawing baru terkait masuknya dua negara tersebut," kata Joko, kepada wartawan, Minggu 22 Juli 2018.
"Posisi PSSI menunggu, karena bukan kewenangan kami bagaimana menentukan. Saat ini INASGOC berinteraksi dengan OCA dibantu dengan AFC. Insya Allah minggu depan semuanya tetap," sambungnya.
Lebih lanjut, Joko menerangkan bahwa saat ini PSSI bersama INASGOC tengah melakukan analis untuk melaksanakan undian yang bisa mengakomodir seluruh peserta.
"INASGOC, PSSI, melakukan analisis tentang bagaimana drawing terbaik dan ini sedang disampaikan ke AFC dan OCA," tuturnya. (ren)
