Respons PSSI Terkait Ultimatum Pembekuan dari Menpora

Plt Ketua PSSI, Joko Driyono.
Sumber :
  • VIVA / Yudha Pratama

VIVA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum, Joko Driyono, akhirnya memberi respons terkait penyataan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, untuk membekukan kembali federasi tertinggi sepakbola di Indonesia itu. Joko merasa sebaiknya menpora dan PSSI bertemu serta membicarakan persoalan ini.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sebelumnya, Imam sempat mengeluarkan surat untuk membekukan PSSI karena dianggap bandel dalam proses penyelenggaraan kompetisi QNB League. Pembekuan PSSI juga didasari atas alasan jadi sarang praktik judi serta pengaturan skor yang memunculkan sepakbola gajah.

Akibatnya, PSSI yang kala itu dipimpin La Nyalla Mattalitti harus terkena hukuman dari FIFA. Hukuman tersebut baru terlepas pada 2016. 

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Baru-baru ini, Imam menilai, saat ini praktik judi dan pengaturan skor masih eksis. Dan dia tak akan memberi toleransi kepada PSSI jika nantinya terbukti ada pelanggaran berulang yang ditemukan oleh pihaknya.

Menanggapi hal tersebut, Joko meminta agar kedua pihak segera bertemu untuk membahas persoalan ini. Dia tak ingin kedua pihak "berbicara" lewat media. 

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Ini adalah sesuatu yang serius. Prinsipnya PSSI siap dipanggil oleh menpora untuk mendengarkan langsung apa yang ingin beliau sampaikan. Sebaiknya tak hanya bersahut-sahutan dari media saja," ujar Joko kepada wartawan di sela acara Invitasi PSSI Pers 2018.

"Apa yang beliau sampaikan bakal menjadi trigger bagi PSSI. Dan jika beliau atau Kemenpora mendapatkan indikasi atau bukti soal apa yang beliau sampaikan, PSSI mengucapkan terima kasih," lanjutnya.

Joko menjelaskan, kasus ini memang masih menjadi masalah utama dalam sepakbola, tak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Untuk itu, PSSI meminta bantuan pemerintah untuk sama-sama mengatasi persoalan ini. Bukan hanya dibebankan pada PSSI.

"Judi atau pengaturan skor adalah dua hal yang menjadi perhatian di PSSI atau FIFA. Jika ditemukan indikasi harus langsung di-follow up dengan investigasi dan penindakan. Maka itu, PSSI butuh kolaborasi karena di banyak negara, federasi tak bekerja sendirian," ujarnya.

"Selain itu, masalah ini harus disampaikan lebih detail apakah menpora membahas yang terjadi di internal PSSI, di luar PSSI, atau publik lain yang tidak secara langsung bersinggungan dengan sepakbola. Intinya menpora diharapkan berbicara langsung dengan PSSI karena ini soal serius. Pembekuan adalah isu yang sensitif," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya