- instagram.com/officialpssi/
VIVA – Rangking FIFA Timnas Indonesia terancam terjun bebas usai kekalahan telak dari Yordania 1-4, Selasa 11 Juni 2019. Hal itu sempat menimbulkan kekhawatiran bagi Indonesia perihal status kelompok unggulan atau pot babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Timnas Indonesia bisa turun ke pot 5 atau terbawah, sehingga terancam bersua negara-negara unggulan. PSSI membantah kemungkinan itu bisa terjadi. Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo memastikan pasukan Simon McMenemy tetap berada di pot 4.
Gatot menjelaskan penentuan pot Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia mengacu pada peringkat FIFA per Mei 2019. Dari posisi itu, Indonesia bertengger di kursi ke-159. "Pembagian pot Piala Dunia sudah ditentukan lewat update peringkat FIFA per Mei lalu di mana Indonesia berada di peringkat ke-32 Asia atau batas akhir yang ada di pot empat Juni nanti," kata Gatot saat ditemui di Jakarta, Kamis 13 Juni 2019.
"Pembagian pot di bawah Indonesia untuk negara-negara yang ikut Kualifikasi Piala Dunia putaran pertama. Seperti Malaysia, Singapura dan Nepal, ya, kalau saya enggak salah. Kalau misalnya pembagian pot berdasarkan update peringkat FIFA terbaru, kita rugi, dong. Lebih baik kita ikut kualifikasi tahap pertama saja biar peringkat naik kalau menang,'' kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan Timnas Indonesia sejatinya tidak mencari menang dan kalah saat menghadapi Yordania. Pertemuan kedua tim, kata Gatot, lebih untuk persiapan skuat Garuda menghadapi calon-calon lawan dari negara Asia Barat. Adapun pertandingan yang ditekankan PSSI untuk dapat dimenangkan Timnas Indonesia adalah uji coba menghadapi Myanmar pada 25 Maret lalu.
"PSSI saat mengharuskan Simon saat ini untuk memenangkan pertandingan lawan Myanmar karena itu memang misi untuk mendapatkan poin. Dengan kemenangan 2-1, Indonesia bertahan di kursi ke-159 berbekal 1.008 poin," tutupnya.
Pertama dalam 36 Tahun Korsel Gagal Lolos Olimpiade, Rekor Dihancurkan Timnas Indonesia U-23!
Timnas Indonesia U-23 menjadi penghancur rekor Timnas Korea Selatan. Hal tersebut usai Timnas Korsel takluk 10-11 (2-2) lewat adu penalti
