Pembekuan 9 Pengprov PSSI Menuai Kecaman

Rapat Akbar Sepakbola Nasional
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAbola - Keputusan PSSI Pusat membekukan sembilan Pengurus Provinis (Pengprov) PSSI menuai kecaman dari berbagai pihak. Sebagian bahkan menganggap langkah ini justru memperlebar perpecahan yang kini sedang melandang sepak bola nasional.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Yogyakarta, Dwi Irianto mengatakan bahwa kebijakan ini justru semakin menimbulkan perpecahan di tubuh PSSI. Baginya, langkah ini sebagai kegagalan pengurus PSSI dalam menjalankan tugasnya.

"Jelas PSSI sudah kehilangan kepercayaan dari anggota. Pasalnya sejak awal apa pun keputusan yang dikeluarkan selalu memecah-belah dan membuat resah. Dimulai dari pembentukan PT LPIS dan kompetisi sampai menjadi dua," kata Dwi kepada wartawan.

"Ini membuktikan kegagalan PSSI, selain makin tumpulnya nurani para pengurusnya” lanjutnya.

Menurut Dwi, wajar bila situasi itu mendorong anggota PSSI untuk meminta KLB. Bahkan anggota yang mengajukan permohonan terus bertambah. Bila semula 452 anggota, kini jumlahnya menjadi 504 anggota. Ada klub yang tetap mengikuti kompetisi yang dikelola PT LPIS yang berarti di bawah PSSI. Tapi mereka secara tertulis menyatakan dukungannya untuk menggelar KLB.

Pengprov PSSI DIY merupakan satu dari sembilan pengprov yang dibekukan PSSI Pusat. Sedangkan delapan lainnya adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Bengkulu. Pembekuan ini disampaikan oleh staf ahli PSSI, Udin Mulyono. PSSI juga telah menunjuk pengurus caretaker bagi masing-masing pengprov.

Menurut Dwi, alasan pembekuan Pengprov Kaltim terlalu mengada-ada. Pasalnya, PSSI memberikan alasan bahwa pembekuan itu atas permintaan Pengcab dan klub-klub anggota. Padahal, tidak ada permintaan dari mereka agar Pengprov Kaltim dibekukan.

"Bukankah di Kaltim ada Persiba Balikpapan, Persisam dan Mitra Kukar yang bermain di ISL. Apakah benar mereka menghendaki Pengprov Kaltim dibekukan?. Kaltim dan anggota di dalamnya sepakat menghendaki KLB,” kata Dwi.

Sementara itu, Manajer Persiwa, Agus Santoso justru menilai bahwa apapun keputusan yang diambil oleh Komite Eksekutif PSSI sudah tidak legitimate lagi. Pasalnya, sesuai statuta PSSI, dalam pengambilan keputusan rapat exco harus dihadiri dua pertiga anggotanya. Syarat ini tidak bisa dipenuhi karena PSSI telah memecat 4 anggota exco.

"Anggota komite eksekutif ada 11. Dengan dipecatnya empat anggota mereka, berarti tinggal tujuh. Ini sudah tidak memenuhi dua pertiga sehingga keputusan apa pun tidak bisa dilaksanakan. Ini yang tidak pernah terpikirkan oleh PSSI,” ujar Agus. (ren) 

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016