- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Nasib Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) di ujung tanduk. Pasalnya, pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), akan membahas penataan sejumlah lembaga badan nonstruktural negara.
Juru Bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto mengatakan, rapat tersebut akan berlangsung di kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Jumat 29 Januari 2016. Dalam undangan rapat tersebut, tertulis pembubaran 14 lembaga nonstruktural.
"Kalau dari Kemenpora yang dibahas adalah BOPI dan Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)," kata Gatot di Kemenpora, Kamis, 28 Januari 2016.
Menurut Gatot, apa yang dilakukan oleh MenPAN-RB adalah sesuatu yang wajar jika ada lembaga yang dibubarkan. Hal itu menyangkut soal efisiensi anggaran dan tumpang tindih fungsi dari lembaga tersebut.
Namun, pihaknya akan berusaha untuk menjelaskan jika BOPI dan BSANK masih diperlukan. Gatot menjelaskan, BOPI memang tidak ada dalam Udang-Udang Sistem Keolahragaan (UU SKN). Namun, ada dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri.
Gatot menuturkan, jika tidak ada BOPI, apakah nantinya verifikasi akan berjalan dengan efektif. Ia mengungkapkan, bisa saja prestasi olahraga tidak maksimal. Artinya, BOPI sudah ada output-nya Ia mencontohkan, soal verifikasi yang dilakukan oleh BOPI kepada klub-klub Indonesia Super League (ISL).
"Saat dilakukan verifikasi, banyak klub-klub yang bolong-bolong. Selain itu supaya PT Liga dan klub patuh," ujarnya menambahkan.
Gatot menyebutkan, untuk anggaran BOPI ikut di Deputi 4 Kemenpora dan jumlahnya tidak terlalu besar. "Tapi kalau sudah keputusan pimpinan, ya sudah."
(mus)
Soal Jadi Pembalap Cadangan Manor, Kemenpora: Terserah Rio
Gatot sudah menjelaskan untung ruginya kepada pihak Rio.
