Pelatih Lokal Jadi Opsi Utama Timnas Wanita Indonesia

Papat Yunisal (kanan) menerima petisi dari peserta Bengawan Cup II
Sumber :
  • Dok. Kaukus Anak Gawang

VIVA.co.id – Tim nasional wanita Indonesia dipastikan tampil di Piala AFF 2017 di Thailand pada akhir Mei mendatang. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, saat ditemui usai Kongres Tahunan di Bandung, Minggu 8 Januari 2017 lalu.

Timnas Korea Utara Bantai Korea Selatan 7-0 di Bali

Ditemui secara terpisah, Anggota Komite Eksekutif PSSI Bidang Sepakbola Wanita, Papat Yunisal, mengaku sudah menyiapkan program. Salah satunya adalah menggelar Pertiwi Cup dalam waktu dekat, sebagai ajang menjaring pemain.

"Kita segera koordinasi dengan Asosiasi Provinsi, dan menginstruksikan mereka menggelar turnamen di daerah masing-masing. Nantinya, yang juara akan masuk dalam Pertiwi Cup," kata Papat saat ditemui VIVA.co.id.

Timnas China dan Korsel Tiba di Bali untuk Tampil di Piala Asia Wanita U-17

Perempuan berusia 54 tahun itu memambahkan, setiap tim wakil daerah yang nanti mentas di Pertiwi Cup harus disertai dengan pemain pilihan. Jadi, jika satu klub menjadi juara, mereka tidak serta-merta hanya membawa pemain sendiri, tetapi juga menyelipkan pemain dari klub lain.

Dengan cara tersebut, Papat membayangkan timnas wanita Indonesia bakal memiliki banyak pilihan. Dan tugas pelatih yang akan ditunjuk nanti dalam melakukan seleksi akan lebih mudah. Untuk posisi juru taktik, PSSI akan memilih sosok yang berasal dari Indonesia.

Piala Asia Wanita U-17 Segera Dimulai di Pulau Dewata, Gratis Buat yang Mau Nonton

"Pelatihnya kami akan pilih yang lokal. Sekarang sudah ada beberapa nama, tetapi kami masih harus bahas di tingkat rapat Exco dahulu untuk membuat keputusan," tutur Papat.

Geliat sepakbola wanita di Tanah Air sedang tinggi-tingginya. Beberapa kejuaraan, seperti Bengawan Cup di Stadion Sriwedari, Solo, digelar akhir 2016 lalu. Bagi Papat, ini menjadi momentum baik guna meningkatkan kualitas ke depannya.

Dalam Kongres Tahunan kemarin, dia bahkan membawa aspirasi dari peserta Bengawan Cup II yang meminta PSSI lebih serius menggarap sepakbola wanita. Gayung bersambut, Papat menuturkan gagasan untuk meningkatkan pelatih sepakbola wanita berlisensi lebih banyak lagi menuai respons positif. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya