- Dok. Pribadi
VIVA – Mita Yulian Sasmita merupakan salah satu relawan Piala Dunia 2018 asal Indonesia. Ia terpilih untuk berangkat ke Kazan, Rusia, sebagai volunteer ticketing selama ajang empat tahunan itu berlangsung.
Wanita berusia 32 tahun ini sebelumnya sudah pernah menjadi relawan pada gelaran Piala Konfederasi 2017. Karena saat mengikuti penyeleksian, FIFA melakukan pencarian relawan untuk dua kompetisi sekaligus.
Kegelisahan sekarang melanda Mita karena terancam batal berangkat. Sebab, ia tidak mempunyai ongkos untuk biaya transportasi dan akomodasi.
"Desember 2016 itu FIFA buka pendaftaran untuk seluruh dunia, yang mau jadi volunteer di Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018. Kebetulan saya daftar keduanya dan terpilih untuk Piala Konfederasi," kata Mita kepada VIVA, Senin, 9 April 2018.
"Jadi tahun lalu saya sudah ke Rusia untuk jadi relawan. Pada saat itu harga tiket masih di bawah Rp10 juta PP (pergi-pulang) jadi masih bisa gunain duit sendiri, apalagi di sana semua ditanggung," lanjutnya.
Kini, Mita sedang berharap-harap cemas karena belum mempunyai dana untuk menuju Kazan pada Juni mendatang. Dia membutuhkan biaya besar karena ongkos penerbangan ke Rusia di bulan tersebut melonjak dengan tinggi.
"Kami butuh per orang sebesar Rp30 juta, kami perlu sponsor untuk penerbangan. Tahun ini saya cari sponsor karena harga tiketnya melonjak banget dari tahun lalu yang cuma Rp8 juta PP,” tuturnya. (ase)
Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY
Keberhasilan Shin Tae-yong (STY) mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke babak 8 besar Piala Asia U23 tengah menjadi sorotan, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar
