- Twitter/@EuropaLeague
VIVA – Gelar juara Liga Europa terasa begitu penting buat penyerang veteran Atletico Madrid, Fernando Torres. Bomber 34 tahun ini meraih titel level Eropa jelang akhir kebersamaannya dengan armada Los Rojiblancos.
Torres memang baru masuk di menit 90 menggantikan Antoine Griezmann, dalam laga final kontra Olympique Marseille. Di mana dalam laga tersebut, Atletico memetik kemenangan telak 3-0 dalam laga yang digelar di Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Kamis 17 Mei 2018 dini hari WIB.
Pada akhirnya, Torres bisa mempersembahkan titel di kompetisi papan atas buat Atletico. Sebab, selama 11 musim (2000-2007 dan 2015-2018) membela Atletico, Torres tak sekali pun membawa klub yang membesarkan namanya itu meraih gelar juara.
Gelar juara Liga Europa jadi persembahan terakhir Torres sebelum mengakhiri kariernya bersama Atletico. Ya, striker gaek ini akan habis kontraknya di akhir musim ini.
"Untuk (pencapaian) tingkat pribadi, ini akhir yang sangat fantastis. Dan, sekarang saatnya untuk menikmati pertandingan terakhir saya dengan Atletico. Karena pada akhirnya itu akan datang (akhir karier) dan saya tahu itu akan sangat sulit," kata Torres kepada beIN Sports.
Jika melihat gelar juara di tingkat internasional, gelar yang pernah disumbang Torres baik di level klub atau tim nasional, jelas lebih mentereng dari megabintang Barcelona, Lionel Messi, atau megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo.
Torres punya 1 titel juara Liga Champions yang diraih bersama Chelsea di musim 2011/2012. Kemudian, ia juga punya dua gelar juara Liga Europa, musim 2012/2013 (bersama Chelsea) dan 2017/2018. Bersama Timnas Spanyol, Torres meraih dua gelar Piala Eropa (2008 dan 2012) dan juara Piala Dunia 2010.
Sementara itu, Messi tak pernah mengantar Timnas Argentina meraih gelar di level internasional. Lalu, Ronaldo tercatat hanya pernah mengantar Timnas Portugal juara Piala Eropa 2016. (one)
Harry Kane Butuh Pembuktian, Real Madrid Jadi Tumbal?
Pelatih Bayern Munich Thomas Tuchel meminta Harry Kane untuk membawa klub tersebut menundukkan Real Madrid, sekaligus meloloskan Bayern ke final Liga Champions.
