Hati-hati, FIFA Pantau Ujaran Kebencian Online selama Piala Dunia 2022

La'eeb maskot Piala Dunia 2022
Sumber :
  • FIFA.com

VIVA Bola – Badan sepak bola dunia FIFA meluncurkan sebuah layanan baru untuk menindak ujaran kebencian dan diskriminasi secara daring selama Piala Dunia. Layanan ini dirilis pada 16 November 2022 seperti yang dilansir dari ESPN

Profil Timnas Jerman, Tuan Rumah Ingin Kembalikan Nama Besar di Piala Eropa 2024

Layanan ini bernama Social Media Protection Service yang memungkinkan pemain tak melihat pesan kasar di ponsel mereka beberapa menit setelah pertandingan. 

FIFA akan memantau akun media sosial dari semua peserta Piala Dunia 2022 dengan menandai komentar kasar, diskriminatif, dan mengancam. Komentar negatif tersebut akan dilaporkan ke otoritas hukum. 

Polisi Usut Video Viral Aksi Mesum Pria Mirip Sekda Tapanuli Utara

Piala Dunia 2022

Photo :
  • ndtv.com

“FIFA berkomitmen memberikan kondisi terbaik bagi para pemain agar mereka bisa memberikan kemampuan terbaiknya,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino. 

Nekat Melanggar Marka Jalan, Pengendara Motor Kecelakaan di Yogyakarta

Ia melanjutkan, “di Piala Dunia 2022 kami dengan senang hati meluncurkan layanan yang akan membantu melindungi pemain dari efek negatif yang ditimbulkan oleh postingan media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.”

Tim, pemain, dan peserta individu lainnya juga akan dapat ikut serta dalam layanan ini. Mereka bisa menyembunyikan komentar kasar dan ofensif di Facebook, Instagram, dan YouTube – mencegahnya dilihat oleh publik. 

Sayangnya, media sosial Twitter tidak disebutkan dalam rilisan pers FIFA. Proyek ini pertama kali diumumkan pada bulan Juni dan digarap bersama serikat pemain FIFPRO. 

Sebuah laporan yang diterbitkan FIFA pada bulan Juni mengungkapkan bahwa lebih dari setengah pemain di Piala Euro 2020 dan Piala Afrika 2021 menjadi sasaran pelecehan diskriminatif secara daring. Komentar homofobik dan rasis menyumbang hampir 80 persen dari tindakan tersebut. 

Pemain asal Brasil Willian – yang tak masuk dalam skuad Piala Dunia, mendukung kampanye ini setelah mengalami diskriminasi daring.

Willian saat masih memperkuat Arsenal

Photo :
  • Twitter/@willianborges88

“Saya mendukung kampanye ini karena saya berada di Brasil setahun yang lalu dan saya sangat menderita, begitu pula dengan keluarga saya karena orang-orang mulai menyerang kami di media sosial,” kata mantan pemain Arsenal ini. 

Selain Willian, pemain Spanyol Alvaro Morata juga dikabarkan menerima ancaman pembunuhan online usai melawan Polandia di Piala Euro 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya