Pakai Baju Pelangi di Piala Dunia 2022, Jurnalis AS Ditahan

Ban kapten One Love - ban kapten pelangi - ban kapten LGBT
Sumber :
  • Twitter

VIVA Dunia – Seorang jurnalis Amerika Serikat (AS), Grant Wahl ditahan oleh pihak keamanan saat meliput gelaran Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan. Grant Wahl terpaksa melepaskan kaus motif pelangi yang ia pakai karena dianggap sebagai simbol dukungan untuk kelompok LGBT.

Amerika: Pasukan Israel Takkan Mampu Habisi Hamas!

Panitia penyelenggara memberi peringatan keras terhadap upaya kampanye LGBT. FIFA bahkan menerapkan aturan pelarangan terhadap kapten timnas yang mengenakan ban kapten pelangi.

Pemain Timnas Jerman protes atas larangan ban kapten One Love oleh FIFA

Photo :
  • AP Photo/Ricardo Mazalan
Timnas Indonesia Gagal ke Olimpiade Paris 2024, AFC: Akhir yang Memilukan

Dikutip dari Euronews, Wahl yang bekerja untuk majalah Sports Illustrated mengatakan penyelenggara melarangnya untuk meliput pertandingan Amerika Serikat vs Wales di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan dan memintanya melepas bajunya.

Selain itu, dia mengatakan teleponnya diambil ketika dia menulis tentang kejadian itu di Twitter

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget, Eh yang Menang Capresnya Gemoy dan Bisa Joget

"Saya baik-baik saja, tapi itu tidak perlu," CUit Wahl.

"Ditahan selama hampir setengah jam." tulisnya.

Sesaat setelah kejadian itu, dia mengatakan seorang komandan keamanan kemudian mendekatinya, meminta maaf dan memasukkannya ke stadion. Wahl juga mengatakan dia kemudian menerima permintaan maaf dari perwakilan FIFA atas insiden tersebut.

Pelarangan isu LGBT dan memojokkan kampanye tersebut sangat ketat dilakukan FIFA selama Piala Dunia memicu amarah kelompok garis keras LGBT.

Aktivis dan juru kampanye hak LGBTQ+ telah menyampaikan kecamannya kepada FIFA yang menjatuhkan sanksi kartu kuning pada pemain yang mengenakan larangan lengan OneLove.

Inggris, Wales dan lima negara Eropa lainnya akhirnya tunduk kepada keputusan tersebut. Pihaknya mengaku frustrasi dengan sikap FIFA, tapi tak ingin mengambil risiko atas performa tim di lapangan.

Ban kapten One Love - ban kapten pelangi - ban kapten LGBT

Photo :
  • Twitter: england

Stonewall, badan amal LGBTQ+, mengatakan di Twitter: "Dengan mengancam sanksi olahraga & menghentikan pemain yang mengenakan ban lengan #OneLove, FIFA menghapus kritik atas pelanggaran hak asasi manusia." tulisnya, dikutip dari Guardian.

"Orang-orang LGBTQ+ dikriminalisasi di Qatar hanya karena menjadi diri mereka sendiri. Tidak ada negara yang melarang hak asasi manusia rakyatnya dengan cara seperti ini," sambungnya.

Pride in Football, kelompok jaringan pendukung LGBTQ+ di Inggris turut mengecam Piala Dunia atas kekerasan ruang LGBT tersebut.

"FIFA mengabaikan hak fundamental dan paling dasar manusia untuk kebebasan berbicara." tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya