- FIFA.com
oleh: Lalu Mara Satriawangsa
VIVA Bola – Kroasia pernah kalahkan Argetina 3-0 pada penyisihan grup pada Piala Dunia 2018. Dan Kroasia adalah runner up Piala Dunia 2018. Saat itu Messi juga lagi bagus-bagusnya. Apakah nanti Messi (Argentina) bisa menebus kekalahan Argentina atas Kroasia?
Jawabnya: sangat bisa! Lionel Scaloni, pelatih Argentina saat ini berbeda dengan si botak Jorge Sampaoli. Dia bisa memaksimalkan Messi. Di sisi lain dia juga dapat hati Messi. Tampak bagaimana Messi menjalankan perannya sebagai pemimpin sekaligus perantara Scaloni kepada seluruh tim.
Kroasia vs Argentina, pertempuran dua pemain boncel (Modric dan Messi) yang memiliki kepintaran dan kreatifitas yang luar biasa.
Luka Modric dijuluki The Litle Mozart. Mozart adalah seorang komposer musik yang melahirkan karya-karya fenomenal. Dan Modric adalah "komposer" permainan Kroasia. Dialah yang mengatur ritme. Rekam jejaknya di klub dan Kroasia sudah terbukti.
Megabintang Timnas Argentina, Lionel Messi
- AP Photo/Petr David Josek
Sementara Messi dijuluki GOAT: Greates of All Times. Pemain terbesar dalam sejarah. Meski di Argentina dia pasti kalah pamor dari sang "Dewa": Maradona. CNN menyebut Messi sebagai Alien! Penghargaan yang diperolehnya lebih banyak ketimbang Modric. Dan dialah yang memberi warna permainan Argentina.
Baik Messi dan Modric piala dunia ini yang terakhir bagi keduanya. Dan ini adalah kesempatan terakhir bagi keduanya untuk menutup karier dengan mempersembahkan gelar juara dunia bagi negaranya. Jadi buat keduanya: sekarang atau tidak samasekali!
Yang pasti pendukung Madrid pasti dukung Kroasia (Modric), dan pendukung Barcelona (Messi) dukung Argentina.
Sementara pendukung Cristiano Ronaldo (CR7) masih penuh dengan isak tangis akibat beban hidup yang sangat berat. Mereka sibuk berdoa dan mendukung Kroasia. Atau ikut CR7 yang mendukung Maroko.
Luka Modric
- instagram @lukamodric10
