- AP Photo/Francois Mori
VIVAnews - Kapten Perancis Patrice Evra akan naik banding atas keputusan skorsing lima pertandingan oleh Federasi Sepakbola Perancis (FFF). Melalui pengacaranya, Jean-Yves Foucard, Evra juga meminta penjelasan mengapa vonis itu dijatuhkan.
Sebab, hingga saat ini Evra mengaku belum menerima surat pemberitahuan resmi dari Komisi Disiplin Federal FFF soal skorsing tersebut. Padahal vonis itu sendiri sudah dijatuhkan pada 17 Agustus 2010 silam.
"Tuan Patrice Evra memutuskan untuk naik banding untuk segala hal yang tidak baik yang ditujukan padanya," kata Foucard seperti dilansir The World Game, Rabu 25 Agustus 2010.
Namun mengenai belum diterimanya surat keputusan itu dibantah oleh juru bicara departemen hukum FFF. "Pengacara itu salah paham. Surat tersebut dikirim hari ini (Selasa waktu setempat) dan alasan di balik keputusan akan ada di situ."
"Dan badan disiplin juga sudah mencabut kemungkinan penangguhan (skorsing). Banding ini tidak meyakinkan," tambahnya.
Evra bersama tiga pemain Perancis lainnya mendapat hukuman karena pemogokan saat Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Dua hari sebelum laga penyisihan grup terakhir melawan tuan rumah, para punggawa tim Ayam Jantan malah menolak latihan.
Itu merupakan sikap yang mereka ambil setelah Nicolas Anelka diusir dari pusat latihan. Pengusiran itu sendiri dilakukan karena Anelka dianggap menghina pelatih Raymond Domenech
Anelka mendapat skorsing terlama, 18 pertandingan. Sementara Franck Ribery dan Jeremy Toulalan masing-masing mendapat hukuman tiga dan satu pertandingan.
Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat
Round-up dari kanal Lifestyle pada Jumat, 26 April 2024. Salah satunya tentang penjelasan dokter Boyke tentang obat kuat yang tidak bereaksi.
