VIVAnews - Presiden UEFA Michel Platini mengatakan Piala Dunia 2022 tidak bisa dimainkan di tengah gurun pasir dengan suhu 55 derajat celcius.
Ia mengusulkan cara terbaik menggelar perhelatan empat tahunan itu adalah saat Eropa memasuki musim dingin.
"Cara terbaik menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar adalah saat Eropa memasuki musim dingin. Artinya, ketika Eropa bersalju, cuacana Qatar dan kawasan Teluk tidak terlalu panas," ujar Platini seperti dikutip Goal.
Karena, lanjut Platini, bila tetap memaksakan untuk menggelar di musim panas, berdampak tidak akan ada pemain yang bisa belari di bawah cuaca 55 derajat celcius, dan tidak akan ada turis yang datang. "Cara terbaik adalah menggeser waktu penyelenggaraan ke saat cuaca tidak sangat panas," lanjutnya.
Dengan demikian, usulan Platini itu artinya memaksa FIFA untuk memindahkan jadwal menggelar Piala Dunia 2022 yang sudah ditentukan sebelumnya.
Menanggapi itu, FIFA mengatakan saat ini belum ada gagasan nyata untuk memindahkan Piala Dunia 2022 dari musim panas ke musim dingin. Sejumlah petinggi FIFA keberatan dengan pemindahan jadwal, karena akan mengganggu kompetisi di Eropa, dan pasar tranfer.
Walaupun sebelumnya, Sepp Blatter, Presiden FIFA, pernah menyatakan pendapat serupa dengan Platini, tapi selama masih ada solusi seperti Stadion bisa saja dilengkapi pendingin ruangan, tidak ada masalah.
Meskipun ini akan sangat menggaggu sekali bagi para turis yang ketika ingin jalan-jalan ke pantai tidak mungkin dilengkapi pendingin. Menurutnya, bagi penggemar sepakbola, datang ke Qatar pada bulan Juni tidak ubahnya memanggang tubuh.
GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat
Dalam kurun waktu singkat, perusahaan berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmennya.
