- BBC
VIVAnews - Presiden FIFA yang baru terpilih untuk keempat kalinya, Joseph 'Sepp' Blatter, berjanji tidak akan membalas dendam pada Federasi Sepakbola Inggris (FA). Meski pun Federasi asal negara David Beckham itu menjadi penjegal utama Blatter saat pemilihan Presiden FIFA, Rabu 1 Juni 2011.
Ulah FA ini berakar dari kegagalan mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Dalam loby-loby yang dilakukan sebelum penentuan tuan rumah, Inggris 'dijanjikan' mendapat suara yang dibutuhkan. Namun, nyatanya malah Rusia yang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia ke-21 itu.
Tanpa dukungan FA, Blatter meraup 186 dari total 203 suara. Blatter maju sendirian sebagai kandidat setelah rivalnya yang juga Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), Mohammed bin Hammam mundur pada Minggu 29 Mei 2011 karena terlibat politik uang.
"Saya adalah Presiden dari semua asosiasi (sepakbola di dunia) dan akan bekerja sama dengan mereka. Tak ada perasaaan dendam pada asosiasi mana pun yang tidak memilih untuk saya," kata Blatter seperti dilansir Soccerway.
"Saya Presiden FIFA dan dengan 186 suara, saya cukup bangga. Tak usah khawatir soal Inggris."
Hal lain yang membuat Blatter mulus melaju ke pemilihan adalah terpilihnya Jim Boyce dari Inggris Raya sebagai Wakil Presiden FIFA yang baru. Boyce menyatakan apa yang dilakukan FA di pemilihan Blatter membuat mereka terlihat angkuh. Dia pun bersedia menjadi jembatan damai antara FA dengan FIFA.
"Inggris, menurut saya, butuh jembatan baik dengan UEFA maupun dengan FIFA. Saya bisa pastikan kalau saya akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu FA," ujar Boyce. (sj)
78 Pegolf Bersaing di Internasional Amateur Golf Championship 2024
Turnamen ini digelar sebagai usaha mengembangkan olahraga golf dan melahirkan pegolf yang dapat mengharumkan nama Indonesia.
