Djohar: Tujuan Kami Selamatkan Indonesia dari Sanksi

Djohar Arifin Husin (tengah) dan La Nyalla Mattalitti (kanan)
Sumber :
  • Jonathan Pandapotan/VIVAbola
VIVAbola
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen
- Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin dengan tangan terbuka menerima kembali empat anggota Komite Eksekutif yang dipecat. Djohar mengatakan, langkah ini diambil semata untuk mematuhi instruksi FIFA dan MoU Jilid II yang ditanda tangani di hadapan Menpora.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Menurut Djohar jika proses rekonsiliasi tidak tercapai, Indonesia berpotensi besar terkena sanksi dari FIFA. Pasalnya, federasi sepakbola dunia itu memberikan tenggat waktu bagi Indonesia sebelum tanggal 20 Maret 2013 untuk melaksanakan Kongres.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial


"Bila tidak selesai sampai 20 Maret, saat Exco FIFA bersidang, peluang Indonesia mendapat sanksi FIFA sangat besar. Dalam kunjungan saya ke Zurich (markas FIFA), saya menyampaikan kepada teman asosiasi bahwa tidak ada kemajuan masalah di Indonesia," tutur Djohar saat ditemui di kantor Menpora.


Namun Djohar melihat titik terang kisruh itu mulai terlihat setelah PSSI KLB Ancol bersedia kembali ke PSSI, sesuai instruksi FIFA, lewat suratnya tanggal 13 Februari 2013 dan MoU Kuala Lumpur.


"Karena itu, kami dari PSSI harus berpikir menyelamatkan merah putih. Masalah di dalam organisasi akan kami selesaikan setelah Indonesia selamat dari sanksi FIFA," ujar mantan Sekjen KONI itu.


"Tujuan kami hanya satu, menyelamatkan sepakbola Indonesia. Inilah yang harus kami kerjakan selama ini. Kami tidak bisa selalu berdebat karena FIFA tidak peduli. Terpenting, empat poin itu harus diselesaikan," katanya.


Mengenai alasan pemecatan Halim Mahfudz, Djohar tidak ingin terlalu banyak berkomentar."Kami hanya ingin menyelamatkan sepakbola Indonesia. Anda sudah tahu alasannya. Indonesia harus diselamatkan," kata Djohar. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya