VIVAnews - Pelatih Brasil, Dunga, selama ini dikenal sebagai pria yang keras dan tak kenal kompromi Tapi siapa yang menyangka saat membicarakan ibu kandungnya, Dunga tak bisa menahan haru.
Peristiwa ini terjadi dalam sebuah wawancara di televisi Brasil, Senin 23 Maret 2009. Mantan kapten Selecao itu langsung berurai air mata ketika membicarakan sejarah keluarganya.
"Tak ada yang lebih menderita dibanding ibuku," ujar Dunga seperti dilansir Reuters, Selasa 24 Maret 2009.
"Ayahku menderita Alzheimer (penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif) selama delapan tahun. Dan Ibu selalu berada di sisinya tanpa pernah merasa lelah. Itu yang membuat saya tak akan pernah jadi orang yang lembek," tambahnya.
Dari jawaban ini bisa terlihat alasan utama mengapa Dunga tumbuh jadi pribadi yang tegas. Tak jarang hal ini membawa percekcokan di atas lapangan. Masih segar dalam ingatan di Piala Dunia 1998, Dunga bertengkar dengan Bebeto di penyisihan grup melawan Maroko. Di depan jutaan mata yang menonton, kedua pemain ini sampai harus dipisahkan rekan-rekannya.
Kebiasaan kontroversial ini kembali Dunga bawa ke level yang lebih tinggi, yaitu melawan Asosiasi Sepakbola Brasil (CBF). Tahun 2000, ia menolak dijadikan calon pengganti pelatih Vanderlei Luxemburgo. Alasannnya? Tidak suka dengan manajemen CBF.
Ketika akhirnya didaulat jadi pelatih Selecao 2006 lalu, Dunga kembali menunjukkan ketegasannya. Mantan pemain Jubilo Iwata itu menolak memanggil 'Si Gendut' Ronaldo. Meski dikritik, Dunga tetap menjalankan keputusan demi kemajuan tim dan pribadi Ronaldo.
Sayangnya, beberapa keputusan Dunga untuk Selecao tak membawa hasil memuaskan. Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2010, Brasil terjebak di posisi dua dengan 17 poin. Berbeda enam angka dengan pemuncak sementara, Paraguay.
"Kualifikasi lebih sulit dari Piala Dunia. Ketika Anda melawan Peru, Ekuador, dan Cile, semua negara bersatu melawan Brasil. Dan ketika akhirnya kami bermain di kandang, ada saja larangan, masalah, dan kontroversi," ujar Dunga.
"Ini menciptakan atmosfir yang cukup sulit."
Semua kritikan itu sebenarnya bisa diredam Brasil dengan lolos ke PD 2010 Afrika Selatan. Dengan kualitas pemain sekelas Kaka, Robinho, Ronaldinho, ataupun Pato, harusnya bukan menjadi hal yang sulit.
Baca Juga :
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23
Liga Indonesia
27 Apr 2024
Timnas Indonesia U-23 secara heroik menang atas Timnas Korea Selatan (Korsel). Timnas Indonesia menang 11-10 (2-2) lewat babak adu penalti.
Fenomenal, Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel
Liga Indonesia
26 Apr 2024
Timnas Indonesia U-23 berhasil lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23. Itu setelah mengalahkan Korea Selatan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar Jumat dini har
Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas
Liga Indonesia
26 Apr 2024
Duel Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U 23 benar-benar membuat jantungan suporter Timnas
Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23
Liga Indonesia
26 Apr 2024
Catatan sejarah ditorehkan Timnas Indonesia U-23. Armada Shin Tae yong memastikan tiket ke semifinal Piala Asia U 23 2024 usai menyingkirkan Timnas Korea Selatan.
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Liga Indonesia
26 Apr 2024
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.
Selengkapnya
Partner
Cari tahu harga dan spesifikasi iQOO Z9 series di Indonesia! Update terbaru untuk pecinta gadget.
Diduga Calo AKMIL, Jenderal TNI Bintang 2 Gadungan Ditangkap Saat Datangi Kodam I BB
Medan
22 menit lalu
Sang jenderal gadungan ini mendatangi Kodam I BB ingin bertemu dengan Kasdam. Petugas piket saat itu, langsung menghubungi Kasdam, lalu curiga hingga ditangkap.
PIALA ASIA U-23 AFC 2024: Mengapa Nathan Tjoe-A-On Tak Ikut Menendang Penalti, Ini Jawabnya
Wisata
25 menit lalu
Timnas U-23 Indonesia sukses mengalahkan Korea Selatan lewat adu penalti dalam laga perempat final Piala Asia U-23 AFC 2024, mengapa Nathan Tjoe-A-On tak ikut menendanG
Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan dalam Semi Final Piala Asia U-23 2024. Pertandingan akan digelar Senin (29/4/2024) pukul 21.00 WIB. Dukungan fans diharapkan
Selengkapnya
Isu Terkini