VIVAnews - Jelang perempat final Liga Champions melawan FC Porto, Manchester United harus bisa meredam emosi satu pemain kuncinya. Siapa lagi kalau bukan striker Wayne Rooney. Ini karena Rooney sudah mengantongi satu kartu kuning di pertandingan sebelumnya. Dan bila satu kartu masuk lagi dalam catatan striker gempal itu, maka ia akan kena skorsing.
Rooney memang tengah disorot akhir-akhir ini karena sifatnya yang emosional. Terakhir, pria 23 tahun itu diusir dalam laga Premier League melawan Fulham. Padahal saat itu, Setan Merah tengah terpojok karena kalah dua gol tanpa balas.
Kritikan terbesar datang dari legenda MU, David Beckham. Tanpa ragu, Becks menyebut Rooney sebagai 'binatang' bila tak kunjung mengubah sifatnya.
Dan bila dalam Leg 1 perempat final LC nanti Rooney kembali berulah, bukan tidak mungkin daftar cacian, memanjang. Pasalnya, dalam catatan kedispilinan UEFA per Senin 6 April 2009, ia satu-satunya pemain MU yang tinggal membutuhkan satu kartu lagi untuk "cuti wajib" satu pertandingan.
Kalaupun akhirnya Rooney yang sudah punya koleksi dua kartu kuning bisa menjaga diri, pemain Porto bisa jadi akan mencoba untuk menggoda si Bengal. Provokasi sedikit saja, Rooney bakal meledak. Porto pun mengambil keuntungan karena striker MU itu akan absen di leg kedua.
Ganjar Pranowo Deklarasi jadi Oposisi Sejalan Dengan Sikap Partai
Ganjar Pranowo sudah mendeklarasikan menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Meski, dia tetap menghormati pemerintahan hasil Pilpres 2024.
