Satu Teknologi Lagi-lagi Bakal 'Susupi' Sepakbola

Ilustrasi sepakbola.
Sumber :
VIVA.co.id
Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool
- Pengunaan teknologi video di Premier League tinggal menunggu waktu saja. Namun, sepakbola Inggris kemungkinan besar baru merasakannya dalam tiga musim ke depan.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

Seperti yang dilansir dari Daily Mail, Ketua Asosiasi Wasit Premier League, Mike Riley, telah meminta pengunaan teknologi video di kompetisi kasta tertinggi Inggris, seiring meningkatnya kontroversi menyangkut wasit.
Liverpool Sudah Temuka Pengganti Juergen Klopp


Sebelumnya, FIFA sudah lebih dulu memperkenalkan teknologi garis gawang untuk meminimalisir kesalahan wasit dalam menentukan bola sudah melewati garis atau belum. Tapi, kini wacana lain dikemukakan.


Banyak liga yang meminta penggunaan video untuk membantu wasit dalam menentukan keputusan menyangkut penalti atau pun pelanggaran keras yang berpotensi kartu merah.


Salah satu liga Eropa yang paling ngotot untuk menggunakan teknologi video adalah Eredivise milik Belanda. Tetapi, wacana tersebut terpaksa tertunda setelah Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) menolak permintaan tersebut.


Belanda sebenarnya cukup yakin soal teknologi yang sudah mereka miliki, dengan menempatkan wasit kelima di ruang video yang dapat mengakses tayangan ulang. Konsep ini sudah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.


Wasit akan menggunakan tayangan ulang untuk membuat keputusan yang tepat hanya di insiden penting saja, seperti kartu merah, penalti, atau pelanggaran sebelum gol.


Menurut studi yang dilakukan pihak Eredivise, rata-rata 2 sampai 3 keputusan krusial per pertandingan bisa diselesaikan dalam waktu 5 sampai 20 detik saja. Wasit kelima akan hubungi wasit utama lewat audio.


Sayangnya, IFAB masih menunda sampai 12 bulan ke depan soal keputusan apa yang akan mereka ambil. Jadi, paling mungkin teknologi video setidaknya baru masuk ke Premier League pada musim 2017-18.


Jika IFAB sampai memberikan lampu hijau pada sistem ini di musim 2016-17, maka sistem konsep penggunaan video ini harus melewati tes dalam laga sekelas internasional yang dibawah FIFA sebelum bisa diimplementasikan di Premier League atau negara lain di dunia.

Meski mendapatkan dukungan, banyak pihak juga menolak kehadiran teknologi ke dalam sepakbola. Karena ini dinilai bisa menghilangkan drama dan berbagai hal menarik dalam pertandingan. (one)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

El Clasico Memicu Berputarnya Roda Nasib Barca-Madrid

Trio Kiper Korsel U-23 'Disiksa' Jelang Pra Piala Asia

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya