- REUTERS/Susana Vera
VIVA.co.id - PSV Eindhoven akan menjamu Atletico Madrid di leg 1 babak 16 besar Liga Champions, Rabu, 24 Januari 2016 (Kamis dini hari WIB). Laga ini bakal berlangsung di Philips Stadion.
Sejumlah fakta menarik tersaji jelang duel tersebut. Berikut sembilan fakta tersebut seperti dilansir situs resmi UEFA:
1. Laga dini hari nanti, menjadi pertemuan ketiga Atletico dan PSV. Sebelumnya kedua tim bertemu di fase grup Liga Champions 2008-09. Los Rojiblancos menang 2 kali, 3-0 di Eindhoven dan 2-1 di kandang.
2. PSV melaju ke fase knockout untuk kali perdana sejak musim 2006-07. Saat itu, juara Belanda ini disingkirkan Liverpool di semifinal, kalah 0-3 di kandang dan 0-1 di markas The Reds.
3. PSV sukses menyapu bersih kemenangan di laga kandang penyisihan grup Liga Champions musim ini. Boeren menekuk Manchester United dan CSKA Moscow 2-1, serta mengalahkan VfL Wolfsburg 2-0.
4. PSV 24 kali bertemu tim asal Spanyol. Hasilnya, mereka menang 4 kali, imbang 10, dan kalah 10 (menang 4, imbang 6, kalah 2 di kandang dan menang 0, imbang 4, kalah 8 di Spanyol.
5. Selain Atletico, hanya Barcelona tim asal Spanyol yang sukses menang di markas PSV. Blaugrana menang 3-2 di leg 2 perempat final Liga Champions sehingga lolos dengan agregat 5-4.
6. Atleti tak terkalahkan di 3 laga tandang di fase grup Liga Champions musim ini. Ini membantu anak asuh Diego Simeone lolos sebagai juara Grup C dengan 13 poin.
7. Atletico selalu tersingkir dalam 2 laga knockout melawan tim asal Belanda.
8. Atletico punya rekor yang kurang menyenangkan di Belanda. Dari 5 pertandingan, mereka hanya mampu menang sekali (imbang sekali, kalah 3 kali). Sedangkan rekor total melawan tim asal Belanda adalah menang 5, imbang 1, kalah 4.
9. Pelatih PSV, Philip Cocu pernah membela Barcelona saat aktif menjadi pemain, pada 1998-2004. Dia sempat 6 kali berhadapan dengan Atletico (menang 2, imbang 2, kalah 2).
(ase)
5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?
Liga Champions, turnamen sepakbola paling bergengsi di Eropa, menjadi mimpinya para klub elite
