Guardiola Akhirnya Taklukkan Tanah Inggris

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, merayakan kemenangan tim asuhannya
Sumber :
  • Reuters/Darren Staples

VIVA – Manchester City akhirnya menjadi juara Piala Liga Inggris setelah menghancurkan Arsenal 3-0 di final yang digelar di Wembley, Senin dinihari, 26 Februari 2018.

Diminta Gabung Arsenal, Begini Jawaban Ngeles Mbappe

ManCity terlalu tangguh untuk Arsenal di laga ini. Sergio Aguero membuka kran gol ManCity pada menit 18 melalui sontekannya yang memperdaya kiper Arsenal.

Di babak kedua, ManCity kian mengganas. Vincent Kompany menggandakan keunggulan City pada menit 58. David Silva menambah derita skuat Arsene Wenger pada menit 65. 

Legenda Arsenal Ungkap Alasan Memilih Paul Scholes daripada Steven Gerrard

ManCity pun menang telak 3-0. Ini adalah gelar Piala Liga yang kelima kalinya untuk Manchester City dan yang pertama kalinya bagi manajer, Pep Guardiola. 

Seperti diketahui, Guardiola gagal total di musim perdananya bersama ManCity, musim lalu. Mereka gagal juara di empat ajang yang diikuti

Suporter Bayern Munich Dilarang ke Markas Arsenal

Dan Guardiola akhirnya mempersembahkan gelar perdananya untuk ManCity. Ini pun menjadi akhir penantian panjang Guardiola yang melatih ManCity sejak musim lalu.

Guardiola mengatakan, gelar juara ini bukan karena jasa besarnya. Tapi untuk para pemain ManCity yang sudah bekerja keras dan fans yang terus mendukung.

"Ini (juara Piala Liga) sangat penting. Kami sangat bahagia," kata Guardiola usai pertandingan seperti dilansir BBC, Senin 24 Februari 2018.

Manchester City
 
"Selamat untuk seluruh Manchester City dan suporter kami. Piala ini untuk Manchester City dan bukan buat saya," lanjut manajer asal Spanyol tersebut.

Meski menang besar, Guardiola menilai permainan timnya kurang begitu bagus di babak pertama. Dia melihat sejumlah kesalahan dilakukan para pemainnya.

"Di babak kedua kami bermain lebih berani dan berkararter. Luar biasa," ujar mantan pelatih Bayern Munich dan Barcelona tersebut.

Kebahagiaan juga ditunjukkan kapten The Citizens, Vincent Kompany. Meski dianggap kompetisi kurang bergengsi, tapi trofi Piala Liga tetap penting menurutnya.

"Buat saya dan tim, ini trofi spesial. Ini trofi penting buat kami, tim, staf, Guardiola dan klub ini. Kami sangat senang," jelas Kompany.

Namun, sukses ini tidak mau dirayakan berlarut-larut oleh ManCity. Sebab mereka bertekad membidik dua trofi tersisa musim ini. Premier League dan Liga Champions.

"Kini kami fokus memenangi semua laga di Premier League dan berharap bisa melaju ke perempatfinal Liga Champions," tegas Guardiola.

Selanjutnya: Mimpi Buruk Wenger

Mimpi Buruk Wenger

Manajer Arsenal, Arsene Wenger.

Sementara itu, jika kubu ManCity saat ini sedang diliputi euforia kemenangan, berbeda jauh dengan kubu Arsenal yang sangat terluka dengan kekalahan ini.

Dan sosok yang paling terluka atas kekalahan ini adalah manajer Arsenal, Arsene Wenger. Sebab ini kali kesekian dia gagal menang di final Piala Liga.

Dilansir Opta, Wenger menjadi manajer yang paling sering kalah di final Piala Liga. Yaitu tiga kali. Sebelum musim ini, Wenger juga gagal di musim 2011 dan 2007.

Kekalahan ini pun melanjutkan rekor buruk Wenger. Dia tidak pernah juara Piala Liga selama menjadi manajer di Arsenal.

Wenger menilai timnya kalah kali ini karena kurang beruntung. Dia juga mengkritik kepemimpinan wasit yang tidak menganulir gol kedua ManCity yang berbau offside.
 
"Kami berbuat kesalahan besar yang berbuah gol pertama lawan. Tapi kami bisa mengendalikan mereka di sepanjang babak pertama," kata Wenger.

"Namun di babak kedua, mereka bangkit. Dan kami tidak beruntung karena gol kedua sebenarnya offside. Kami mengucapkan selamat kepada ManCity," tambahnya.

Kegagalan ini juga membuat posisi Wenger kembali dipojokkan. Di media sosial kembali bersliweran desakan agar Wenger mundur dari Arsenal.

Seperti dilansir laman Inggris, Express, usai kekalahan ini, hastag #WengerOut kembali muncul. Hastag yang sempat menyudutkan Wenger musim lalu.

Tapi Wenger enggan memperdulikan desakan yang menyudutkan dirinya itu. Dia menyebut, hal yang wajar seorang manajer dikritik usai tim yang dipimpinnya kalah.

"Anda harus menerima dikritik saat kalah. Tapi saya yakin kami bisa pulih cepat dari kekalahan ini. Kami kalah di sini, kini kami fokus di Premier League," jelasnya.

Pertahanan Arsenal juga dikritik usai kekalahan ini. Namun Wenger kembali membela diri dengan mengatakan, lini pertahanan Arsenal cukup bagus.

"Saat kalah 0-3, tentu saja pertahanan kami didesak harus lebih baik lagi. Tapi saya tetap merasa, secara umum, pertahanan kami cukup baik," jelas Wenger.

"Hanya saja kami terkadang kehilangan konsentrasi. Dan saat menghadapi lawan bagus, kami harus 'membayar' kesalahan ini," jelas manajer asal Prancis itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya