- ANTARA Foto
VIVA – Dramatis, mungkin itu adalah kata yang pas untuk menggambarkan apa yang terjadi di pekan ke-17 Liga 1. Tak cuma kisah militansi Barito Putera melawan Persib, ada juga kisah miris dari tanah Sumatera.
Sejumlah kisah berawal kemenangan dramatis Borneo FC atas PS TIRA. Sempat tertinggal lebih dulu, armada Pesut Etam Mampu memetik kemenangan 4-3 atas Manahati Lestusen cs. Lalu, ada kisah kekalahan berujung ricuh dalam laga Sriwijaya FC kontra Arema FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.
Suporter mengamuk dan merusak stadion yang kurang dari sebulan lagi akan dipakai Asian Games 2018, setelah Sriwijaya FC dipecundangi Arema 0-3. Kekalahan telak dengan jumlah gol yang sama ditelan laskar Wong Kito, setelah dalam laga sebelumnya juga kalah telak dari Mitra Kukar.
Cerita dramatis lainnya terjadi di Stadion Kapten I Wayan Dipta, saat Bali United yang sudah dua kali unggul justru takluk dari tamunya, Bhayangkara FC. Dalam laga ini, dua gol Marinus Wanewar dan satu gol Elio Martins membuat armada Serdadu Tridatu menyerah 2-3 dari pasukan Simon McMenemy.
Kemudian, ada kisah kemenangan 2-0 Persija Jakarta atas Mitra Kukar. Kemenangan ini jadi pemutus tren negatif armada Macan Kemayoran, yang sebelumnya gagal menang dalam empat laga terakhir Liga 1. Kemenangan ini juga menaikkan kembali bomber buas asal Kroasia, Marko Simic. Sebab, Simic akhirnya kembali mencetak gol setelah hampir dua bulan "mandul".
Yang terakhir, ada keberuntungan dibalik hasil imbang 2-2 dalam laga Barito Putera melawan Persib Bandung. Dalam laga ini, Persib yang dua kali unggul lebih dulu harus puas pulang membawa satu poin, dan mengakui militansi pasukan Jacksen Tiago.
Namun di balik hasil imbang ini, Barito Putera akhirnya bisa duduk di puncak klasemen sementara dan mendepak PSM Makassar. Tak cuma Barito Putera yang untung. Hasil seri ini juga membuat armada Maung Bandung kembali menembus posisi tiga besar.
Kisah Miris dari Bumi Sriwijaya
Jelas, tindakan para oknum suporter Sriwijaya FC merusak Stadion Gelora Jakabaring sangat tak terpuji, dan pantas mendapat hukuman berat. Sebab, aksi anarkis oknum suporter ini bisa membuat malu Indonesia di Asia, dan dunia.