VIVAnews - Persebaya Surabaya untuk sementara mengungguli pimpinan klasemen sementara Liga Super Indonesia (ISL) Arema Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Sabtu sore, 16 Januari 2010.
Bigmatch prestisius ini dibanjiri suporter Persebaya, Bonekmania dan sebagian Aremania. Bahkan, 7.000 Bonekmania dan Aremania tak bisa masuk stadion sehingga hanya bisa menonton laga dari pesawat televisi yang disediakan panitia di luar.
Tuan rumah Persebaya mengambil inisiatif menekan Arema sejak awal pertandingan. Tampaknya, dukungan penuh suporter yang memenuhi stadion dan banyak yang tak bisa masuk Gelora 10 Nopember Surabaya melecut semangat Andi Oddang cs.
Persebaya membuka peluang lewat tendangan spekulasi Taufiq yang masih melambung di atas mistar Syaifudin pada menit 6. Tekanan Persebaya melahirkan pelanggaran Waluyo kepada winger Supriyono di menit 17.
Set piece John Tarkpor dihalau sundulan yang disambut tendangan Supriyono tapi masih melambung tinggi. Persebaya akhirnya memecah kebuntuan lewat Taufiq di menit 19.
Tendangan jarak jauh gelandang mungil Green Force ini dari luar kotak penalti menaklukkan Kurnia Meiga. Persebaya 1, Arema 0.
Kurnia Meiga kembali mendapatkan tes dari lewat tendangan jarak jauh. Beruntung, tendangan Lucky Wahyu masih bisa diantisipasi Kurnia di menit 28. Semenit kemudian, tendangan bebas Pierre Njanka di atas mistar Syaifudin.
Babak pertama ditutup dengan tendangan keras jarak jauh John Tarkpor yang juga masih bisa diselamatkan Kurnia Meiga di menit 44.
FORMASI PEMAIN
PERSEBAYA (3-5-2): Syaifudin; Anderson da Silva, Djayusman Triasdi, Takatoshi Uchida; Supriyono, Mat Halil, Taufiq, John Tarkpor, Lucky Wahyu, Supriyono; Andi Oddang, Korinus Fingkrew
AREMA (4-4-2): Kurnia Meiga; Beny Wahyudi, Waluyo, Pierre Njanka, Juan Revi; M Ridhuan, Landry, Ahmad Bustomi, Fahrudin; Roman Chmelo, Noh Alam Shah
DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia menyebut DPR bakal segera memanggil KPU bahas dugaan asusila yang menjerat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari.
