Inpres Sepakbola Dimulai, Menpora Sosialisasi dari Jawa Timur

Menpora Amali Resmi Buka Sosialisasi Inpres No 3 Tahun 2019
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Angin segar kembali datang dari sepakbola Indonesia. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional mulai disosialisasikan. 

Tinjau Latihan Timnas Indonesia U-19, Menpora Sampaikan Pesan Presiden

Jawa Timur ditunjuk sebagai provinsi pertama. Sosialisasi dipimpin langsung oleh Menteri pemuda dan olahraga (Menpora), Zainudin Amali, Jumat 4 Juni 2021.

Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2019.

Ketum KONI Minta Panitia Besar PON 2024 Segera Dibentuk

Sejak ditetapkan, inpres yang berisi tentang kerja sama antarpemerintah dan lembaga tersebut belum berjalan secara optimal.dikarenakan beberapa hal.

Di depan Menpora Gubernur Sumut Paparkan Persiapan PON 2024

Apalagi, setahun kebelakang, pemerintah sibuk untuk memerangi COVID-19 yang melanda hampir seluruh pelosok negeri.

Menpora Amali pada hari pertama, mengundang bupati dan wali kota di beberapa wilayah di Jawa Timur. Di samping itu, ada pula asosiasi PSSI tingkat kota, kabupaten, dan provinsi..

"Kami sengaja mengundang bupati dan wali kota agar mengetahui tugasnya. Saya juga berharap asosiasi PSSI di sini agar berkomunikasi dengan gubernur supaya dibantu," kata Amali.

Politikus partai Golkar itu juga menjelaskan penunjukan Jawa Timur sebagai provinsi pertama sosialisasi. Amali menyatakan, Jawa Timur merupakan provinsi yang paling banyak menyumbangkan klub.

Jumlahnya bahkan mengalahkan DKI Jakarta dan Jawa Barat. Lebih dari itu, Jawa Timur juga mendominasi anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

"Di Liga 1 saat ini, Jawa Timur menyumbangkan klub paling banyak, ada lima. DKI Jakarta dan Jawa Barat saja hanya diwakili masing-masing satu klub," ucap Amali.

Photo :
  • VIVA/Pratama Yudha

Lebih lanjut, Amali menuturkan, pemerintah sangat serius untuk membangun sepakbola. Namun, sesuai arahan Presiden Jokowi, hal itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Arahan pak Presiden (Joko Widodo) karena sekarang sedang situasi pandemi kami tetap menjaga supaya protokol kesehatan tetap bisa dilakukan dengan disiplin," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya