COVID-19 Mengganas, Liga 1 Tak Bisa Ditunda Secara Mendadak

Pertandingan Persib vs Bali United
Sumber :
  • ligaindonesiabaru.com

VIVA – Kasus COVID-19 semakin mengganas di kompetisi Liga 1 2021/2022. Bahkan, sudah ada dua pertandingan Liga 1 terpaksa ditunda karena sejumlah pemainnya terpapar COVID-19.

Sesuai Rencana, VAR Diterapkan di Championship Series Liga 1 2023/24

Kondisi ini memunculkan desakan dari publik sepakbola Indonesia agar kompetisi ditunda sementara. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas di Liga 1.

Direktur utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mengatakan pihaknya tidak bisa menghentikan kompetisi secara mendadak. Perlu ada perhitungan yang matang dari berbagi aspek.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Photo :
  • Media LIB

"Itu kita mendengar semua masukan dan saran juga, tapi kita tidak semata-mata membuat keputusan, harus diperhitungkan. Kan kaya mobil gak boleh mendadak karena banyak barang pecah makanya hati-hati. Kalau ngerem harus tepat, gak boleh asal hitung," ujar Akhmad kepada wartawan belum lama ini.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Akhmad mengaku, saat ini operator tengah fokus untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Liga 1. Menurutnya, pergerakan COVID-19 varian Omicron di Liga 1 memang dinamis.

"Aneh juga, karena yang ini kena yang itu enggak kena, yang dekat enggak kena, malah jauh kena. Kita terapkan sistem bubble di setiap akomodasi," terangnya.

"Dinamis sebenarnya, naik turun, seperti Madura United dan Persib kan banyak, ada lima, tiga, dua, satu, karena ini yang awalnya banyak kan, tapi menurun. Kita lihat trennya, kalau terus menurun ya kita lanjut," sambung Akhmad.

Dengan melonjaknya kasus COVID-19, sempat ada rumor venue pertandingan akan dipindahkan ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dua lokasi tersebut sempat jadi penyelenggara di seri ketiga.

Bagi Akhmad, pemindahan venue bukan perkara mudah. Butuh waktu cukup lama untuk mengurus perizinan dan peninjauan venue yang akan digunakan untuk menggelar pertandingan.

"Memindahkan venue itu kan harus lihat dulu, izin bagaimana, venuenya bagaimana, karena setiap kita mau buat pertandingan kan harus verifikasi dulu dan malah bisa delay lagi. Lokasi yang kita tuju pun harus dilihat juga, kalau Omicron-nya banyak ya sama saja," jelasnya.

Akhmad mengatakan, yang lebih ditekankan saat ini adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, lonjakan COVID-19 tidak hanya terjadi di Bali, tetapi juga di daerah lain.

"Yang penting adalah disiplin prokes. Kita lihat juga olahraga lain yang di Bandung juga kena semua, saya enggak bisa berandai-andai juga, karena Jatim juga kan penuh juga," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya