- VIVA/Pratama Yudha
VIVA – China telah resmi mengundurkan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023, pada Mei lalu. Pandemi COVID-19 yang masih mengganas membuat China tak mau ambil risiko menggelar Piala Asia 2023 secara terbuka.
Keputusan tersebut membuat turnamen yang akan digelar, pada 16 Juni-16 Juli 2023 itu masih tak bertuan hingga kini. Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) pun sudah membuka kesempatan bagi negara anggota mereka yang mau mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi negara yang ingin mengajukan menjadi tuan rumah. Salah satu syarat utama adalah tim nasional mereka berhasil lolos ke putaran final.
Saat ini, 24 tim telah memastikan tempat mereka masing-masing di Piala Asia 2023. Dari daftar tersebut, 22 negara bisa mengajukan diri sebagai tuan rumah. Dua negara yang tidak bisa ikut serta dalam pengajuan adalah China dan Qatar.
China sudah pasti tidak akan ambil bagian karena mereka telah memutuskan mundur sebagai tuan rumah terpilih. Sedangkan, Qatar adalah tuan rumah edisi 2019 dan sangat jarang ada negara secara beruntun menjadi tuan rumah turnamen di era modern.
Nah, dari 22 daftar negara tersebut, ada nama Indonesia. Pertanyaannya sekarang, apakah Indonesia berminat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, angkat bicara mengenai peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2023. Dia pun mengatakan bahwa fokus Indonesia saat ini masih kepada penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
Sebab, Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Indonesia, dengan jadwal yang belum ditentukan. Maka dari itu, Iriawan mengaku, PSSI masih melihat perkembangan terkait kesempatan menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
"Kita tunggu dulu. Fokus kita Piala Dunia U-20. Kita liat perkembangannya. Nanti berikutnya kita akan jelaskan masalah kita host untuk Piala Asia 2023. Yang jelas Piala Dunia U-20 nomor satu," ujar Iriawan di Jakarta, Kamis 16 Juni 2022.