Demo Aremania di Kantor Arema FC Berakhir Ricuh

Demo Aremania di Kantor Arema FC berakhir ricuh
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Ratusan Aremania mendatangi kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, pada Minggu, 29 Januari 2023. Mereka datang ke kantor Arema FC karena kecewa dengan sikap manajemen dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan

Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN, Manajemen: Ganggu Operasional dan Layanan

Awalnya massa datang dengan membawa poster tuntutan dan longmarch dari arah Taman Makam Pahlawan (TMP). Massa meneriakan sejumlah kalimat kecaman atas sikap manajemen Arema FC yang dianggap tidak begitu peduli atas nasib korban Tragedi Kanjuruhan

Massa datang ke Kantor Arema FC sebagai lanjutan atas demo pertama dan penyegelan 15 Januari 2023. Saat itu ada 3 tuntutan utama yang mereka suarakan. 

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Demo Aremania di Kantor Arema FC berakhir ricuh

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

Pertama menuntut Arema FC (PT AABBI) selaku klub yang amoral untuk mundur dari kompetisi Liga 1. Kedua menolak segala aktifitas PT AABBI atau Arema FC sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan di seluruh wilayah Malang Raya.

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Ketiga mendesak PT AABBI atau Arema FC sebagai subyek hukum (korporasi) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Serta kooperatif dalam proses hukum yang berjalan. 

Demonstrasi kali ini berjalan ricuh. Massa yang awalnya datang untuk bertemu dengan perwakilan manajemen untuk menyampaikan tuntutan justru terlibat bentrok dengan beberapa orang yang menjaga kantor Arema FC. 

Bentrok pun tidak terhindarkan. Oknum suporter yang terpancing membalas dengan melemparkan sejumlah benda ke arah kantor Arema FC. Situasi sempat mencekam karena sejumkah kaca seperti Arema FC Store dan pos keamanan pecah akibat lemparan oknum suporter. 

Dalam aksi ini, ada 3 sikap yang dibawa oleh Aremania dalam merespon usut tuntas Tragedi Kanjuruhan berdasarkan siaran pers yang mereka buat. 

Pertama menentang keras industri modern football sebagai sistem tak manusiawi yang nyata-nyata menempatkan suporter menjadi bagian terpisah dari klub dan menganggap suporter hanyalah customer alat pendukung laba.

Kedua, bahwa mulai detik ini PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) atau Arema FC sebagai korporasi nir empati merupakan suatu entitas yang terpisah dari gerakan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Dan tidak lagi layak menyandang akronim Arek Malang (Arema). 

Ketiga Arek Malang akan tetap konsisten mengawal perjuangan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan sampai titik darah penghabisan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya