I Wayan Koster: Kan Sudah Ada Keputusan FIFA, Terima Saja

Gubernur Bali Wayan Koster
Sumber :
  • Maha Liarosh (Bali)

VIVA Bola – Gubernur Bali I Wayan Koster menjadi salah satu yang disorot setelah status Indonesia sebagai tuan Piala Dunia U-20 dicabut oleh FIFA.

Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California

Koster dinilai sebagai awal sumber kegagalan itu, lantaran pernyataanya yang menolak kedatangan Timnas Israel ke Bali.

Kini, Koster pun meminta kepada masyrakat untuk lapang dada menerima keputusan FIFA. “Kan sudah ada keputusan FIFA, cukup. Kita hormati saja keputusan FIFA,” kata Kosterdi sela-sela pameran seni dan budaya Bali di Tokyo, Jepang, seperti dilansir Antara.

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Koster juga bertemu dan menyapa Duta Besar Palestina untuk Jepang, tetapi mengaku tidak membicarakan Piala Dunia U20. “Enggak ada. Hanya menyapa saja dalam kaitan kehadiran di acara ini,” kata dia.

Sebelumnya, FIFA menyatakan “kondisi terkini” di Indonesia sebagai alasan keputusan itu, yang diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. 

Hubungan Israel-Arab Saudi Alot, Menlu AS Temui Pangeran MBS

Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Indonesia muncul gelombang penolakan dari beberapa kepala daerah terhadap kedatangan Timnas U20 Israel dalam turnamen FIFA itu.

Pencabutan status tuan rumah membuat Indonesia tak berhak tampil dalam Piala Dunia U20 2023 karena gagal memperoleh tiket via jalur kualifikasi reguler setelah gagal mencapai empat besar Piala Asia U20 2023. FIFA juga menyatakan akan menentukan sanksi bagi Indonesia dalam waktu dekat.

Keputusan FIFA tersebut juga menjadi sorotan media di Jepang. Salah satunya The Japan Times yang memberitakan kesedihan Timnas U20 Indonesia yang gagal berlaga dalam kejuaraan bergengsi itu.

Artikel harian itu yang berjudul “Furry and sadness in Indonesia after FIFA pulls Under-20 World Cup” itu juga menyoroti kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 135 orang tahun lalu. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya