- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng menegaskan pihaknya tidak akan mendukung adanya Kongres PSSI tandingan. Menpora meminta Komite Normalisasi untuk menggelar Kongres pada 20 Mei mendatang.
"Kami, pemerintah, tidak akan mendukung Kongres tandingan, kalau ada pikiran melakukan Kongres tandingan oleh siapapun. Karena itu kami mempersilakan Komite Normalisasi menjalankan tugasnya dengan ketentuan yang berlaku," ujar Menpora dalam jumpa pers di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat 22 April 2011.
Pernyataan Menpora ini untuk merespon ancaman Kelompok 78 (kelompok pemilik suara) yang akan menggelar Kongres tandingan. Kelompok 78 akan tetap menggelar Kongres setelah FIFA tetap melarang pencalonan empat calon Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro dan tidak mengakui Komite Pemilihan hasil Kongres di Hotel Sultan, 14 April lalu.
"Mudah-mudahan semua proses berjalan dengan baik hingga terlaksana Kongres 20 Mei. Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan pengurus yang kredibel, yang bisa membawa kejayaan sepakbola Indonesia," kilah Menpora.
Menpora sendiri mengaku sedikit kecewa dengan keputusan FIFA yang tidak memberi kesempatan calon lain seperti George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam pencalonan di Kongres mendatang.
"Kami menyesalkan keputusan FIFA, bahwa FIFA menganggap calon-calon tersebut tidak eligible, mestinya tiga di antaranya mendapat kesempatan mencalonkan diri. Tapi, itulah keputusan FIFA. Bagi mereka yang merasa hak-haknya dirugikan, silakan tempuh jalur-jalur yang sah untuk memperjuangkan haknya," papar Menpora.
Mengenai keputusan FIFA yang tetap menganggap Komite Normalisasi juga bertindak sebagai Komite Pemilihan, serta menerima Komite Banding hasil Kongres 14 April, Menpora menegaskan, "Untuk poin itu kami pikir bisa diterima," (eh)