Sriwijaya Beri Panjar Budi Rp 25 juta

VIVAnews - Pelita Jaya Jawa Barat dikabarkan tengah membidik kembali striker Persik Kediri, Budi Sudarsono. Namun, manajemen Sriwijaya FC (SFC) yakin penyerang timnas itu tidak akan kemana-mana.
 
Manajer SFC, Baryadi, mengaku telah melakukan kesepakatan dengan Budi Sudarsono dan klubnya, Persik. Budi direkrut dengan nilai transfer Rp 250 juta. 

Bukan hanya itu. Menurut Baryadi, Budi bahkan sudah menerima uang muka transfer Rp 25 juta. "Kami sudah deal dengan Budi dan klubnya. Kami hanya menunggu surat dari Persik saja," kata Baryadi.
 
Manajemen SFC memang tidak bisa mengandalkan surat perjanjian pra kontrak untuk mengesahkan Budi sebagai pemainnya. Untuk diakui sebagai pemain Laskar Wong Kito --julukan SFC-- Budi harus mengantongi surat pindah dari Persik.

Saat dihubungi Selasa, 13 Januari 2009 lalu, manajemen Persik berjanji akan mengirimkan surat itu keesokan harinya. ”Kami belum terima suratnya. Mungkin besok, sebab Iwan (Budianto, Manajer Persik) baru pulang dari luar kota,” kata Baryadi.   

Budi merupakan salah seorang pemain yang memilih hengkang dari Persik. Pemain berusia 29 ini tidak sepakat dengan rasionalisasi gaji yang diterapkan oleh manajemen Macan Putih --julukan Persik. 

Di antara sederet klub yang meminangnya, Budi belakangan memilih SFC. Bahkan, di sela-sela latihan bersama timnas Pra Piala Asia (PPA) 2011, Budi menyempatkan diri berkunjung ke Palembang untuk melakukan penandatangan prakontrak dengan SFC.

Belakangan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, sempat menawarkan Budi kepada pemilik Pelita Jaya, Nirwan Bakrie. Tawaran ini kemudian disampaikan kepada  manajemen tim Pelita melalui Wakil Ketua Umum Badan Tim Nasional (BTN), Hamka Kady.

"Saya rasa Budi adalah pemain profesional. Kalaupun ada perubahan, dia pasti menghubungi kita. Sampai saat ini tidak ada kabar apapun dari Budi soal kabar dia akan ke Pelita. Jadi kita tetap yakin, Budi akan tetap di Sriwijaya FC," tandas Baryadi.

Nathan Tjoe-A-On Paling Dipuji Netizen, Marselino Ferdinan Jadi Sasaran Kritik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Menko Luhut tegaskan, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ketatnya persaingan ekonomi global saat ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024