- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Sekjen PSSI, Tri Goestoro menyatakan pihaknya siap menghadapi keputusan mantan pelatih timnas, Alfred Riedl yang mengadu ke FIFA terkait kisruh pemutusan kontrak kerja.
"Melapor ke FIFA itu hak beliau. Tapi kami juga punya hak untuk memberikan informasi kepada FIFA," ujar Tri Goestoro di kantor PSSI.
"(Aduan Riedl ke FIFA) Itu enggak ada masalah buat kami. Kami menyadari memiliki kewajiban (terkait kontrak Riedl). Tapi kami mencoba mendudukkan persoalan sebenarnya," lanjutnya.
Tri mengungkapkan pihaknya telah berusaha menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan pertemuan dengan Riedl pada akhir Juli lalu. Namun pertemuan berakhir buntu.
"Setelah pertemuan pertama (28/7). Kami menunggu besok pagi (29/7) untuk pertemuan kedua. Tapi dia (Riedl) enggak datang, tanpa pemberitahuan," jelas Tri.
"Setelah kami cek, Riedl malah memilih pulang kampung. Jadi yang enggak punya itikad baik siapa?," tanya dia.
Tri mengakui, jika pada pertemuan pertama tidak menemukan titik temu antara kedua belah pihak. "Riedl maunya tetap posisi semula. Tapi itu tidak bisa kami penuhi, karena telah menunjuk pelatih lain," jelas Tri.
Mengenai tuntutan Riedl agar PSSI memenuhi kompensasi kontrak Riedl yang tersisa hingga Mei 2012? "Kompensasi boleh aja. Tapi harus ada kompromi menyangkut pembayaran yang tertunda," ujarnya.
Tri menjelaskan, pihak PSSI sebenarnya sudah menawarkan posisi baru bagi Riedl. Namun, pelatih asal Austria itu menolaknya.
"Tapi dia keberatan. Jadi belum ada titik temu. Karena jauh titik temu. maka diputus stop dulu pertemuan pertama," jelas Tri.
"Sampai sekarang belum ada komunikasi yang dilakukan antara PSSI dengan Riedl," tandas Tri.