Penyebab Kekalahan Timnas Versi Ketum PSSI

Djohar Arifin Husin
Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAnews

VIVAnews - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengurai penyebab kekalahan tim nasional Indonesia dari Bahrain, tadi malam. Menurut Djohar kekalahan Timnas 0-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa 6 September 2011, lebih karena faktor nonteknis.

"Para pemain kelelahan sepulang dari Teheran. Pertandingan melawan Iran sangat berat. Pemain bukan hanya menghadapi lawan, tapi juga iklim," kata Djohar di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu sore, 7 September 2011. "Para pemain juga mengalami jetlag karena tak bisa segera pulang."

Djohar mengaku menangis dalam hati meratapi kekalahan Timnas. "Para pemain juga sangat terpukul. Tak ada satu pun pemain yang mau ngomong di ruang ganti seusai pertandingan."

Orang nomor 1 PSSI itu juga menyesalkan jadwal pertandingan pertama melawan Iran (2 September) dan Bahrain (6 September) yang terbilang sangat mepet. "Jadwal sangat pendek. FIFA sepertinya tak tahu kalau Indonesia dan Timur Tengah itu sangat jauh. Kami harus melakoni penerbangan 9 jam," lanjut Djohar.

Untuk itu, PSSI berencana akan mengirim surat ke FIFA, meski itu bukan berupa surat protes atau kecaman secara resmi. Tapi, PSSI ingin memberitahukan kondisi sebenarnya yang sangat mempengaruhi penampilan Timnas.

Faktor lain yang disorot Djohar yakni banyaknya pemain absen akibat cedera dan akumulasi kartu. Itu sangat mengurangi kekuatan Tim Merah Putih. Djohar pun menyarankan kepada pelatih Timnas agar menambah pemain jika diperlukan.

Realistis

Dua kekalahan beruntun di PPD 2014 ini membuat Djohar mulai realistis. Ia mengakui kekuatan Timnas masih berada di bawah tiga kontestan lainnya di Grup E: Iran, Bahrain dan Qatar.

"Kami harus realistis. Demikian pula masyarakat Indonesia harus realistis bahwa kekuatan tim kesayangannya masih kalah," ucap Djohar.

"PPD bukan segala-galanya. Justru kesempatan tampil di putaran 2 ini harus dimanfaatkan. Karena Indonesia sudah lama tak lolos ke putaran ini."

Alhasil, target runner up grup yang sebelumnya dibidik pun harus dikoreksi. Selain juara grup, runner up ikut lolos ke babak selanjutnya yakni 10 besar. 

"Kini, saya hanya berharap para pemain tampil sebaik-baiknya di pertandingan sisa. Karena mereka tentu tak mau dipermalukan," tutur Djohar. (eh)

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita
Tim Bandung bjb Tandamata vs Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia

Bandung bjb Tandamata Bersyukur Mampu Jinakkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia

Juara bertahan putri, Bandung bjb Tandamata kembali makan korban. Mereka menekuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-1 (25-17, 23-25, 25-15, 29-27).

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024