- VIVAnews
VIVAnews - Keputusan Harbiansyah Hanafiah mundur dari jabatan Direktur Badan Liga Indonesia (BLI) mendapat dukungan La Nyalla Mattalitti, salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI. Menurut La Nyalla, keputusan Harbiansyah sangat tepat.
Sebelumnya, Harbiansyah memang telah mengaku mundur dan lebih memilih untuk fokus di PT Putra Samarinda Indonesia. Harbiansyah mengaku tak lagi sejalan dengan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang dianggapnya melanggar statuta.
Harbiansyah menjelaskan, ia mengaku tak bisa menerima keputusan Liga Indonesia akan diisi 24 klub. Padahal di statuta PSSI hanya mencantumkan 18 klub. La Nyalla sendiri merupakan salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI yang menolak keputusan penetapan peserta kompetisi level tertinggi berjumlah 24 klub.
"Saya mendukung. Keputusan Harbiansyah tepat. Karena kalau Harbiansyah tetap mengurusi itu (jadi Direktur BLI), bisa ikut-ikutan salah. Karena kompetisi yang akan dia urus sudah tidak benar," ujar La Nyalla saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 24 September 2011.
La Nyalla mengungkapkan penunjukan Harbiansyah merupakan hasil keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI beberapa waktu lalu. Karena sosok Harbiansyah dianggap mampu mengemban posisi Direktur BLI. Dan saat itu, menurut La Nyalla, Harbiansyah telah menyatakan kesiapannya memimpin BLI dan berniat melepaskan jabatannya di klub.
Namun, sikap Harbiansyah berubah tatkala PSSI secara mengejutkan pada pertengahan pekan ini mengeluarkan keputusan menetapkan peserta kompetisi LSI sebanyak 24 klub.
"Sebelumnya, saya menerima keputusan 18 klub dalam kompetisi. Kalau kemudian menjadi 24, itu melanggar statuta. Saya masuk Kelompok 78 karena Nurdin Halid melanggar statuta. Karena PSSI sekarang juga melanggar statuta, jadi saya mundur. Saya tetap memegang komitmen,” ujar Harbiansyah, pagi tadi.
Siapa yang akan menggantikan Harbiansyah di posisi Direktur BLI? "Masih belum ada nama yang dikantongi. Dan saat ini juga belum ada jadwal akan diadakannya rapat terkait keputusan mundur Harbiansyah," ujar La Nyalla.
Secara pribadi, La Nyalla berharap mantan Plt Sekjen Komite Normalisasi PSSI, Joko Driyono dapat menduduki jabatan tersebut. Karena dianggap memiliki pengalaman dan kompetensi untuk memimpin BLI. "Sosok paling tepat menurut saya, adalah Djoko Driyono. Tapi dia tampaknya tidak akan mau," tandasnya.