- FOTO ANTARA/Bambang Suseno
VIVAnews - Deltras Sidoarjo mengaku kecewa dengan keputusan Arema yang membatalkan secara sepihak rencana uji coba kedua klub yang akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 8 Oktober 2011.
Manajer Deltras, Yudha Pratama, menegaskan pihak Arema membatalkan uji coba tersebut tanpa alasan jelas. Padahal dalam uji coba tersebut, pelatih Peter Jorge Steinebrunner berencana akan menjadikannya sebagai evaluasi terakhir sebelum berlaga di Liga Super 2011/2012.
"Saya hanya diberitahu pembatalan uji coba tadi. Karena itu, saya masih diskusi dengan tim pelatih untuk cari alternatif lain. Paling tidak yang kualitasnya sama dengan Arema," ujar Yudha, Jumat 7 Oktober 2011.
Usai menang telak 3-0 atas Persekap Kota Pasuruan, Rabu 6 Oktober 2011 lalu, Peter memang berharap Deltras melakukan uji coba melawan tim kuat. Terutama untuk melihat ketajaman lini depan yang sempat menjadi permasalahan tim.
"Permintaan pelatih memang harus mencari lawan yang kualitasnya sepadan atau tim yang main di kompetisi level satu. Dengan waktu yang mepet, kami akan cari klub yang punya agenda sama. Jika sulit didapat, terpaksa lawan tim lokal Sidoarjo," terang Yudha.
Pilihan uji coba lawan Arema sebenarnya tidak saja berpengaruh pada strategi dan taktik pelatih. Pasalnya, Stadion Kanjuruhan akan menjadi markas sementara Deltras selama Stadion Gelora Delta Sidoarjo direnovasi. Dengan demikian Budi Sudarsono dan kawan-kawan butuh uji coba untuk beradaptasi dengan stadion tersebut.
"Karena itu kenapa kami memilih uji coba melawan Arema dan main di Kanjuruhan. Itu untuk adaptasi. Paling tidak selama Gelora Delta direnovasi, kami tidak kesulitan cari suporter," tegas Yudha.
Pihak Arema, yang merupakan kubu M Nur, sendiri tidak menjelaskan alasan mereka membatalkan uji coba. Sempat muncul kekhawatiran uji coba tersebut akan memancing kericuhan, terutama dari Aremania yang tidak puas dengan keputusan PSSI yang meloloskan Arema kubu M Nur berlaga di Liga Super 2011/2012.
Meski PSSI sudah memutuskan Arema versi M Nur yang berhak ikut kompetisi, namun kubu Rendra Kresna tidak mau menyerah. Bahkan konflik itu membuat beberapa pilarnya mencari nasib ke klub lain, termasuk ke Deltras, yakni Purwaka Yudhi dan Benni Wahyudi.
Laporan: Adi Yoga|Surabaya