Diancam Sanksi PSSI, Toni Tak Gentar

La Nyala Mattaliti
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Tony Apriliani menyatakan tak gentar dengan ancaman sanksi yang bakal dijatuhkan oleh Komite Etik PSSI kepadanya.

Seperti diberitakan, Majelis Sidang Komite Etik PSSI memutuskan menjatuhkan sanksi terhadap empat anggota Exco, yaitu La Nyalla M. Matalitti, Erwin D. Budiawan, Robertho Rouw, dan Tony Apriliani. Mereka dihukum harus menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada Ketua Umum PSSI, Komite Eksekutif PSSI, AFC, dan FIFA dalam waktu 2 x 24 jam.

Menurut Ketua Majelis Sidang Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis, jika dalam waktu 2 x 24 jam sanksi tersebut tidak mereka gubris, maka sanksi lain berupa pemberhentian permanen dari Komite Eksekutif PSSI maupun kegiatan persepakbolaan di seluruh Indonesia bakal dijatuhkan pada keempatnya.

Todung menjelaskan pemberian sanksi itu dijatuhkan lantaran mereka terbukti telah melakukan tindakan yang melanggar etika. Mereka juga dituding telah melakukan kebohongan publik lantaran mengirimkan surat ke AFC dan FIFA soal pembagian saham PT Liga Indonesia.

Diancam Todung, Toni mengaku tak takut. "Kalau mengirim surat dinilai melanggar etika, kenapa FIFA membalasnya? Harusnya kan tidak dijawab," kata Toni, Selasa 20 Desember 2011. "Yang melanggar etika itu ketujuh anggota Exco yang lain, terutama Sihar Sitorus saat menetapkan format 24 klub. Sihar tidak paham."

Toni menyatakan apa yang dilakukan pihaknya sudah benar karena mereka coba menggiring PSSI kembali ke jalan yang benar. "Kami itu menegakkan kebenaran. Yang harusnya minta maaf itu Djohar Arifin (Ketua Umum), Farid Rahman (Wakil Ketua Umum), dan tujuh anggota Exco itu. Mereka jelas-jelas melakukan pelanggaran."

Soal ancaman pemecatan permanen, Toni mengaku bingung. Menurutnya, anggota Exco hanya bisa dipecat melalui Kongres PSSI, bukan sekadar melalui keputusan Komite Etik. "Silakan saja dipecat, kami tidak takut. Yang bisa memecat Komite Eksekutif itu Kongres. Todung Mulya Lubis itu tidak kredibel," ujar Toni.

Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia
Kiper Dallas FC, Maarten Paes

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

Maarten Paes, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melakukan pengambilan sumpah di Jakarta, Selasa 30 April 2024. Ini niat mulia kiper FC Dallas tersebut.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024