Penyerang Sriwijaya FC Belum Tenang

VIVAnews – Sriwijaya FC gagal memetik poin penuh saat ditahan PSIS Semarang 2-2 di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu, 4 Februari 2009. Itu kerugian besar karena Sriwijaya bertindak sebagai tuan rumah. 

Menurut Pelatih Sriwijaya, Rahmad Darmawan, selain dewi fortuna yang belum memihak, lini depan masih bermasalah. Penyerang Laskar Wong Kito masih belum tenang dalam memaksimalkan peluang yang tercipta. 

"Kami punya puluhan peluang saat bertemu PSIS. Namun, hanya dua yang berubah menjadi gol. Enam peluang lainnya hanya mampu membentur tiang gawang," kata Rahmad saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 5 Februari 2009. 

Menurut Rahmad, skema permainan yang dibangun anak asuhnya sebenarnya sudah berjalan dengan baik. Bahkan, masuknya striker anyar Budi Sudarsono membuat serangan tim kebanggaan warga Sumatera Selatan itu lebih bervariasi. 

"Serangan yang kami lancarkan lebih atraktif. Tidak lagi hanya mengandalkan serangan dari sektor sayap. Masuknya Budi membuat serangan labih bervariasi. Tapi, memang ada kelemahan sedikit saat bola berada di kotak penalti," kata Rahmad.

SFC sebenarnya memiliki sederet penyerang berkualitas. Sebut saja gelandang serang Zah Rahan Krangar dan Anoure Obiora yang mencetak gol dalam laga terakhir Sriwijaya itu. Zah Rahan sampai saat ini sudah mengoleksi sembilan gol sedangkan Anoure Obiora baru lima gol, salah satunya lewat tendangan penalti. 

Selain itu, masih ada striker subur Keith Kayamba dengan koleksi delapan gol. Striker anyar Budi Sudarsono mengoleksi empat gol. 

Dalam dua pertandiangan terakhir, Rahmad menilai peluang yang diciptakan oleh pemain-pemainnya cukup banyak. Namun, saat berada di kotak penalti lawan, barisan penyerang SFC masih belum tenang, bahkan terkesan terburu-buru.

STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka

Kondisi ini rencananya akan menjadi fokus Rahmad sebelum berhadapan dengan Arema Malang, Minggu, 8 Februari 2009.

"Butuh kedewasaan untuk bisa mengeksekusi bola dengan tenang. Pemain harus punya ritme saat berada di kotak penalti. Ini yang akan coba saya benahi dalam waktu yang ada sekarang," kata Rahmad. 

Selain membenahi lini depan, mantan pelatih Persikota Tangerang, Persipura Jayapura dan Persija Jakarta itu juga menyoroti lini belakang timnya. Menurut Rahmad, para pemain PSIS terlalu gampang masuk ke daerah pertahanan timnya. 

"PSIS tidak banyak melakukan serangan. Kalau pun ada hanya lewat serangan balik saja. Tapi, lemahnya barisan pertahanan kami membuat serangan balik mereka berjalan cukup efektif," tutup Rahmad.

Spek dan Harga 7 Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, Rolls-Royce sampai Ferrari
Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara PBNU

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengaku sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) -- bahkan sejak masih muda saat menjadi prajurit TNI,

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024