Keok di Kandang, Pelatih Persiba Pasang Badan

Pemain Persiba Balikpapan
Sumber :
  • Goal

VIVAbola - Pelatih Persiba Balikpapan, Haryadi langsung pasang badan menyusul kekalahan perdana di kandang. Persiba harus mengakui keunggulan Persidafon Dafonsoro dengan skor 1-2 dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 di Stadion Persiba Balikpapan, Selasa 14 Februari 2012.

Tim 'Gemuk' PS Polri Diresmikan

Kekalahan itu sekaligus menggagalkan ambisi sang pelatih memberikan kado manis di HUT Kota Balikpapan yang ke-115. Dua gol dari Rasmoyo dan Ferninando membuat para punggawa tim berjuluk Beruang Madu itu keluar lapangan dengan kepala tertunduk.

Haryadi secara gentleman mengakui bahwa dia bertanggung jawab sepenuhnya atas kekalahan tersebut. Haryadi menuturkan, dia sebenarnya sudah membuat strategi dan taktik untuk bisa membuat timnya memenangkan pertandingan. Namun kekalahan harus diterima Persiba.

Langkah Persiba Terhenti di Semifinal Piala Gubernur Kaltim

"Saya meminta maaf, semua sudah diusahakan, tetapi hasil tak memihak. Sekali lagi saya minta maaf atas kekalahan ini," kata Haryadi.

Persiba sebenarnya mampu unggul cepat melalui gol Kenji Adachihara di menit ke-2. Namun, gol itu tak bertahan lama karena Rasmoyo membalasnya satu menit kemudian. Sampai turun minum skor 1-1 tetap bertahan.

Hattrick Rudi Widodo Antar Surabaya United ke Semifinal

Di babak kedua, meski terus melakukan penyerangan namun Persiba tak berhasil menembus pertahanan berlapis Persidafon. Petaka terjadi 8 menit jelang bubaran. Ferninando menjadi menghancurkan mental skuad Persiba melalui golnya di menit 82.

Haryadi membantah bahwa dua gol yang bersarang di gawangnya karena dia tak menurunkan Ikbal Samad. Selain itu, spekulasinya yang menurunkan dua penggawa muda Hamid Mony dan Stevanus Bungaran sejak menit pertama bukan menjadi penyebab kekalahan tersebut.

“Tim kami sudah berusaha semaksimal mungkin, meski akhirnya tidak sesuai harapan. Sebagai pelatih saya siap bertanggung jawab dengan hasil ini. Apapun keputusan pengurus saya harus terima, sekalipun itu resiko terburuk,” kata Haryadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya