Pemain Asing Terjebak Pusaran Konflik PSSI-Menpora

Pemain Arema Cronus, Sengbah Kennedy, saat hadapi PBR
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id - Masalah yang menimpa sepakbola Indonesia setelah keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga coba melakukan intervensi terhadap PSSI merugikan banyak pihak. Termasuk para pemain asing yang ikut terjebak.

Kompetisi sepakbola di Indonesia praktis vakum sejak bulan Maret kemarin, setelah Kemenpora melalui BOPI tidak memberikan izin buat Indonesia Super League (ISL) atau QNB League musim 2015.

Masalah semakin pelik setelah Menpora, Imam Nahrawi, secara sepihak mengeluarkan surat pembekuan PSSI dan membentuk Tim Transisi, yang ditugaskan mengambil alih tugas PSSI.

Akibat masalah yang ditimbulkan para petinggi negara kepada para petinggi PSSI, buntutnya yang menjadi korban adalah klub, pemain, sampai suporter.

Lebih kasihan lagi para pemain asing yang mencari peruntungan di Indonesia. Bukannya untung malah buntung. Parahnya lagi, para pemain impor ini tak bisa bermain di liga lain karena jendela transfer sudah ditutup.

"Sekarang kami tak punya pilihan, kami tak bisa bermain di luar negeri," kata gelandang Arema Cronus, Sengbah Kennedy, yang merupakan legiun asing asal Liberia.

Bagi pemain berusia 22 tahun yang baru dikontrak "Singo Edan" pada Februari 2015 lalu itu, tak ada pilihan lain kecuali merumput bersama Arema hingga kompetisi dimulai lagi, “Karena kompetisi di luar  negeri semua sudah tutup," tuturnya.

Beruntung buat Kennedy, manajemen Arema merencanakan penawaran tunjangan sebesar 25 persen per bulan pada pemain setelah kontrak mereka diputus oleh manajemen sejak 2 Mei 2015. Meski berat, Kennedy mengaku pasrah.

“Ya, ini adalah karir kami dan wajar jika manajemen memberikan kompensasi selama kami bermain,” ucap Kennedy.

“Harapan saya adalah turnamen bisa bergulir lagi dan saya bisa bermain semaksimal mungkin,” imbuh pemain terbaik Divisi Utama musim lalu itu bersama Persiwa Wamena.

Bukannya membaik, kondisi sepakbola Indonesia makin tidak jelas setelah keinginan PT Liga Indonesia menggelar turnamen pramusim (QNB Championship Cup) terbentur oleh peraturan BOPI. (Baca Selengkapnya: PT Liga Akhirnya Batal Gelar Turnamen Pramusim)

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Kalau tidak kunjung membaik, Indonesia dalam ancaman sanksi FIFA yang akan diputuskan pada 29 Mei 2015 mendatang.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022