Sumber :
- Dok/Kemenpora
VIVA.co.id
- Mantan kiper tim nasional Indonesia Pimavera, Kurnia Sandi, belakangan diketahui menderita depresi, sehingga membutuhkan perawatan intensif. Kini, saat ini dia sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, Jawa Timur.
Sejak PSSI dibekukan oleh Kemenpora, pria yang tadinya menjadi pelatih Timnas U-16 dan U-19 ini otomatis kehilangan pekerjaan. Hal itulah yang disinyalir menjadi penyebab utama Kurnia mengalami penurunan kondisi fisik dan psikis.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sejak PSSI dibekukan oleh Kemenpora, pria yang tadinya menjadi pelatih Timnas U-16 dan U-19 ini otomatis kehilangan pekerjaan. Hal itulah yang disinyalir menjadi penyebab utama Kurnia mengalami penurunan kondisi fisik dan psikis.
Bahkan, menurut pengakuan rekan-rekannya dulu di Timnas, sebelum dirujuk ke RSUD Sidoarjo, Kurnia sempat sama sekali tidak lagi mengenali lawan bicaranya. Mengetahui kabar tersebut, Menpora Imam Nahrawi berinisiatif untuk menjenguk langsung.
Imam juga mengatakan akan mencoba memberikan bantuan kepada Kurnia melalui dana bantuan atlet yang memang anggarannya tersedia di Kemenpora.
"Saya prihatin dan ikut mendoakan semoga Kurnia Sandi cepat sembuh dan sehat kembali. Harus dibantu, karena sekecil apa pun bantuan itu pasti bermanfaat untuk keluarga yang merawatnya," kata Imam melalui pesan singkat kepada wartawan, Minggu 25 Oktober 2015.
Saat Timnas U-16 dan U-19 masih melaksanakan pemusatan latihan di National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, sosok Kurnia yang kocak sering menjadi bahan candaan oleh anak asuhnya.
Meski begitu, Kurnia yang dipanggil dengan sebutan 'Om' oleh anak asuhnya itu tidak sedikit pun merasa risih. Bahkan, seringkali dia yang memulai melemparkan guyonan kepada Egi Maulana dan kawan-kawan.
Cepat Sembuh, Om! (asp)
Halaman Selanjutnya
Bahkan, menurut pengakuan rekan-rekannya dulu di Timnas, sebelum dirujuk ke RSUD Sidoarjo, Kurnia sempat sama sekali tidak lagi mengenali lawan bicaranya. Mengetahui kabar tersebut, Menpora Imam Nahrawi berinisiatif untuk menjenguk langsung.
