Piala Jenderal Sudirman

Kalahkan Persela, Persib Disebut Beruntung

Pemain Persib Bandung, Yandi Sofyan (kiri) lawan Persela Lamongan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA.co.id - Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto, mengaku kecewa dengan hasil laga perdana timnya yang dikalahkan 2-3 oleh Persib Bandung. Dua kali keunggulan Laskar Joko Tingkir harus buyar dalam 10 menit terakhir waktu normal melalui gol gelandang serang Mali, Konate Makan, dalam duel sengit di Grup C Piala Jenderal Sudirman, Minggu malam, 15 November 2015.

5 Nama Berebut Gelar Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman

“Kami kurang beruntung. Dua kali sempat unggul berhasil dikejar malah kebobolan di injury time yang membuat kami kalah,” pelatih asli Lamongan ini ketika dihubungi VIVAbola via telepon selulernya.

Menurut dia, secara permainan sudah cukup puas. Penampilan Khoirul Huda dan kawan-kawan tidak kalah kelas dengan juara Indonesia Super League (ISL) musim 2014-2015 dan Piala Presiden tersebut. Selain itu, komposisi pemain asing juga dinilai sudah klop dengan kebutuhan tim.
Bus Rombongan Persib Kecelakaan

“Mahmoud El Ali dan Christian Adelmund langsung tune in dengan pemain lainnya. Ini yang saya harapkan sejak awal. Sayang, hasil masih belum berpihak,” terang Didik.
Hadapi Juru Kunci, Pelatih Madura United Dipaksa Putar Otak

Persela memang sempat membuat Persib terhenyak. Kendati penguasaan bola kalah, namun strategi taktis dalam menyusun skenario counter attack, membuat dua kali lini belakang Persib kebobolan.

Yang pertama adalah hasil tandukan wingback senior Zaenal Arifin di menit ke-15 dan sepakan Jusmadi di menit 55. Sedangkan gol Persib diawali pemain muda Febri Hariyadi menit ke-23 dan dua gol beruntun Konate menit ke-82 dan 87.

“Pemain kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir. Hal itu harus dibayar mahal karena bisa dimanfaatkan Konate. Tapi, secara umum saya puas, strategi bisa berjalan sempurna. Saya berharap ini bisa terjaga hingga fase grup berakhir,” terangnya sambil memuji mental juara Persib yang menjadi pembeda di masa-masa kritis.

Mental juara juga yang jadi kredit poin Djadjang Nurdjaman terhadap anak asuhnya. "Syukurlah laga pertama kami meraih poin penuh. Meski tertinggal, tapi anak-anak bisa membalikkan keadaan sekaligus menunjukkan mental juara," terang Djanur usai pertandingan.

Sejumlah peluang yang didapat, kata dia, gagal dikonversi menjadi gol karena kurang tenangnya lini depan Persib sehingga membuat banyak peluang terbuang percuma.

Selain itu, Janur, panggilan akrabnya, mengapresiasi aksi Khoirul Huda di bawah mistar Persela. “Banyak peluang yang digagalkan Khoirul Huda. Dia jadi salah satu kunci ketenangan barisan belakang Persela,” tutup Djanur. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya