Guardiola Dituduh Bawa Urusan Politik Dalam Sepakbola

Pep Guardiola
Sumber :
  • REUTERS/Denis Balibouse

VIVA – Kepala eksekutif Asosiasi Sepakbola (FA), Martin Glenn, bersikukuh bahwa manajer Manchester City telah menampilkan pesan politik dengan mengenakan pita kuning. Mantan pemain Brescia ini ditunggu oleh FA hingga pukul 18.00 waktu setempat, Senin, 5 Maret 2018, untuk menanggapi tuduhan yang berkaitan dengan pita tersebut.

Terpopuler: Selangkah Lagi Pep Guardiola Ukir Rekor, Mau Si Jalak Harupat Lebih Berisik

Pita kuning tersebut dipakai oleh Guardiola untuk mendukung dua pimpinan politik yang dipenjarakan setelah referendum kemerdekaan Catalonia pada bula Oktober 2017. Guardiola yang merupakan salah putra favorit Catalonia telah lama mengenakan pita tersebut dan mengatakan hal itu sebagai misi kemanusiaan.

Namun, Glenn menjelaskan hal itu tidak bisa dilakukan dengan menampilkan bunga madat di baju mereka untuk memperingati Hari Gencatan Senjata. FA telah mengklaim bahwa Guardiola telah mengirim pesan politik.

Selangkah Lagi Pep Guardiola Ukir Rekor yang Tak Mampu Dicapai Alex Ferguson

"Kami telah menulis ulang UU 4 dari permainan sehingga hal-hal seperti bunga madat tidak diperbolehkan. Karena hal tersebut dapat memecah belah," kata Glenn, seperti dikutip ESPN.

"Itu bisa menjadi simbol religius yang kuat, seperti Bintang Daud, bisa juga palu dan sabit, bisa juga swastika, atau seperti baju Robert Mugabe. Ini adalah hal yang tidak kami inginkan," ujarnya menjelaskan.

Jelang Man City Vs Man United, Pep Guardiola Beber Solidnya Internal Tim

Glenn juga sangat meyakini bahwa pita kuning tersebut merupakan simbol kemerdekaan Catalonia. Dengan adanya simbol itu, FA berupaya untuk menjauhkan politik dari laws of the game.

"Sejujurnya, dan sangat jelas, pita kuning Pep Guardiola adalah simbol politik, ini adalah simbol kemerdekaan Catalonia dan saya dapat memberitahu Anda bahwa ada lebih banyak orang Spanyol, bukan pemain Catalonia, yang menggunakan itu. Semua yang kami lakukan adalah menerapkan laws of the game," tuturnya.

Sebelumnya, Guardiola tak merasa apa yang dilakukannya sebagai kegiatan politik di dalam sepakbola. Dia melakukan itu sebagai solidaritas sebagaimana yang lazim dilakukan untuk memperjuangkan atau mendukung isu-isu universal, dalam hal ini hak asasi manusia.

Guardiola mengenakan pita kuning sebagai simbol solidaritas atas dua warga Catalunya yang dipenjara Pemerintah Spanyol karena menuntut referendum.

Guardiola mengungkapkan alasannya melakukan itu pada November tahun lalu. Dia menuntut otoritas Spanyol membebaskan para politikus Catalunya yang dipenjara terkait tuntutan kemerdekaan wilayah tersebut dari Spanyol.

"Saya harap semua politikus yang berada di penjara segera dibebaskan dan bisa kembali ke rumah berkumpul dengan keluarga, itulah kehidupan yang pantas mereka terima," ujar Guardiola.

Guardiola juga merupakan salah satu yang terjun aktif pro referendum. Mantan Pelatih Barcelona itu kerap melakukan aksi demonstrasi bersama warga Catalunya menyuarakan aspirasinya.

Menurut Skysports, pada Desember lalu, Guardiola menegaskan tak takut ancaman sanksi berat dari FA atas aktivitasnya itu. Apa yang dilakukannya karena terpanggil ada ketidakadilan yang tak boleh didiamkan.

"OK, mereka bisa mensuspensi saya karena melakukan itu, tapi di sana ada orang yang dipenjara," kata Guardiola. "Jika mereka ingin mensuspensi saya--UEFA, Premier League, FIFA--terserah."

Pep Guardiola dan Erik ten Hag

Man City Kalah di Final Piala FA, Guardiola: Kami Tim yang Lebih Baik

Manajer Manchester City, Pep Guardiola menilai timnya lebih baik ketimbang Manchester United dalam final Piala FA di Wembley Stadium, Sabtu malam WIB 25 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 Mei 2024