- AP Photo/Tim Hales
VIVAnews - Striker Manchester City, Mario Balotelli yakin bahwa legenda Brasil, Ronaldo bisa membantunya untuk mengubah sikap. Striker Italia yang merantau ke Inggris itu tengah mendapat sorotan akibat ulahnya.
Balotelli acap bermain kasar yang akhirnya berujung dengan kartu merah dan merugikan tim. Salah satunya ketika City melakoni partai penentu melawan Dynamo Kyiv pada lanjutan Liga Europa. Akhirnya, City gagal lolos ke babak berikutnya karena hanya bermain dengan 10 orang.
Pemain berusia 20 tahun itu juga dicoret dari timnas Italia terkait dengan sikapnya. Pelatih Italia, Cesare Prandelli mengatakan Balotelli butuh bantuan untuk lepas dari sikap yang bisa menghancurkan karirnya itu. Selama ini sudah tiga pelatih yang coba menanganinya, termasuk Jose Mourinho, tetapi semuanya gagal.
Pemain berjuluk Super Mario ini mengakui dirinya butuh bantuan. Menurutnya, bertemu pemain yang diidolakannya akan membantu untuk mengubah sikap.
"Pertemukan saya dengan Ronaldo, saya janji akan menjaga sikap hingga akhir karir," kata Balotelli dalam acara televisi Le Lene yang dikutip Football Italia.
"Aku belum pernah bertemu dengannya, Anda mungkin tahu bagaimana ketika bertemu idola dalam hidup Anda. Pasti bisa mengubah sikap kita. Banyak pemain hebat, tapi Ronaldo yang terhebat. Satu kata darinya sama dengan seribu kata dari yang lain," lanjutnya.
Balotelli juga mengakui bahwa dia memang telah berlaku tidak baik. Tapi, dia tidak ingin melakukan hal bodoh itu lagi. "Anda akan segera melihat Mario yang sebenarnya," katanya dengan sangat yakin.
Balotelli digosipkan akan kembali ke Serie A. Wonderkid itu dihubung-hubungkan dengan AC Milan dan Napoli. Tapi, ia menampik rumor itu karena tidak ingin meninggalkan City.
"Saya memang membeli rumah di Naples tapi untuk berlibur, bukan untuk bermain. Saya juga tidak ingin ke Milan. Saya memiliki kontrak lima tahun dengan Manchester (City)," katanya.
Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga
Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.
