- REUTERS
VIVA.co.id – Mantan bintang Manchester United, Eric Cantona, mendeklarasikan diri kalau dia siap menggantikan posisi Roy Hodgson sebagai manajer Timnas Inggris. Hal itu disampaikannya lewat video.
Hodgson mengundurkan diri sebagai manajer The Three Lions setelah gagal membawa Inggris lolos ke babak delapan besar usai dikandaskan negara non-unggulan, Islandia dengan skor 2-1.
Kursi manajerial Inggris yang kosong, dilihat Cantona sebagai kesempatan yang harus diambil untuk meneruskan karier di dunia sepakbola. Hasratnya itu disampaikan lewat video berdurasi tiga menit, yang dilansir 101 Great Goals.
Selain mendeklarasikan diri sebagai calon pelatih Inggris, dalam video itu juga, Cantona menyampaikan kritik terhadap permainan Inggris dan strategi yang dianggap aneh, seperti mendapuk Harry Kane sebagai eksekutor tendangan pojok.
"Inggris mencari pelatih baru, saya mendengar panggilan itu. Saya, Eric Cantona, calon potensial manajer Inggris untuk masa depan. Tidak akan ada lagi kekalahan dari negara kecil seperti Islandia," kata Cantona dalam video tersebut sambil mengenakan kostum Timnas Inggris.
"Saya tidak akan meminta pemain seperti Harry Kane untuk mengambil sepak pojok. Saat saya melatih, saya tidak hanya duduk diam sambil menutup mulut dengan tangan di bench (menyindir Hodgson). Saya adalah utusan yang tepat untuk Inggris," ucap Cantona.
Bahkan, pria asal Prancis itu juga berniat mengajak orang-orang yang sukses bersama dia di MU untuk mengisi staf tim nasional Inggris jika dia benar-benar dipilih untuk menggantikan Hodgson.
"Saya lahir tahun 1966, saat Inggris juara dunia. Cuma satu kali. Dan saya akan mengubah julukan saya "Eric the King", menjadi "Eric the Boss". Saya juga tidak akan mengkritik Wayne Rooney meskipun dia pindah ke klub lain," ujar Eric.
"Sir Alex Ferguson akan saya tunjuk sebagai penasihat tim, dan kawan baik saya, Peter Schmeichel akan menjadi asisten pelatih. Kami berdua akan menjadi seperti Tintin dan Captain Haddock," tuturnya.
Di akhir video, Cantona mengajak seluruh dunia untuk menentukan pilihan lewat media sosial. Hashtag atau tagar #CantoYes untuk mendukung dia menjadi pelatih Inggris, dan #CantoNo bagi yang tak menyetujui. Terlepas dari benar atau tidak soal niatnya tersebut, bila melihat caranya berbicara, dia layaknya calon pemimpin yang sedang melakukan kampanye dalam sebuah pemilihan umum.
