Sumber :
- REUTERS/Darren Staples
VIVA.co.id
- Kepada
Dailystar
, legenda Manchester United asal Serbia, Nemanja Vidic, menceritakan kisah yang jarang diketahui khalayak, seputar proses transfernya dari Spartak Moscow.
Vida (sapaan Vidic), didatangkan MU pada 2006 dari Spartak Moscow dengan nilai transfer sekitar £7 juta atau setara dengan Rp102 miliar. Dia menghabiskan delapan musim di Old Trafford sebelum hengkang ke Serie A bersama Inter Milan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Liverpool Sudah Temuka Pengganti Juergen Klopp
Vida (sapaan Vidic), didatangkan MU pada 2006 dari Spartak Moscow dengan nilai transfer sekitar £7 juta atau setara dengan Rp102 miliar. Dia menghabiskan delapan musim di Old Trafford sebelum hengkang ke Serie A bersama Inter Milan.
Selama berkostum Setan Merah, pria kelahiran Titovo Uzice ini banyak merasakan gelar bergengsi, baik di tingkat domestik maupun Eropa. Lima titel Premier League, tiga trofi dari Piala Liga, lima gelar Community Shield, juara Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub, jadi torehannya.
Namun, sebelum dia membubuhkan tanda tangan untuk MU, ternyata Vida nyaris bergabung dengan klub rival abadi MU, yakni Liverpool, yang saat itu masih dimanajeri oleh Rafael Benitez.
"Ya, Rafa Benitez memanggil saya dan saya hampir menuju ke sana (Liverpool). Saya memang tertarik bermain di Inggris, tapi kemampuan Bahasa Inggris saya tidak bagus, dan saya berjuang untuk bisa berkomunikasi," kata Vidic.
"Kemudian Manchester United datang. Ferguson mendatangi saya di apartemen dan berkata 'Saya telah melihat kamu bermain untuk Serbia melawan Prancis, kami ingin Anda berada di tim'. Semua terjadi sangat cepat, hanya dalam dua hari," ujarnya.
Setelah meninggalkan Manchester dan bermain untuk Inter Milan, Vida tak memiliki karier sebagus di MU. Hanya dua tahun di Inter, Vida hanya bermain sebanyak 23 kali, dan lebih sering mengalami cedera, dan memutuskan untuk pensiun.
Setelah gantung sepatu, Vidic menyatakan minatnya untuk menjadi manajer tim. "Saya ingin menjadi seorang manajer, tetapi jika ada kesempatan datang dan bisa belajar dari seseorang yang lebih berpengalaman untuk satu atau dua tahun," ucap Vidic.
"Nemanja saat menjadi manajer tidak akan sama seperti Nemanja saat berada di lapangan. Itu jelas dua peran yang berbeda sama sekali," katanya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selama berkostum Setan Merah, pria kelahiran Titovo Uzice ini banyak merasakan gelar bergengsi, baik di tingkat domestik maupun Eropa. Lima titel Premier League, tiga trofi dari Piala Liga, lima gelar Community Shield, juara Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub, jadi torehannya.
